X - Intermezzo (Minhee's Side)

4 1 0
                                    

cr

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

cr. to owner

X) Intermezzo (Minhee's Side)


"Wah wah wah, sedang melamunkan apa nih?" Jeongin menepuk bahu Minhee yang sejak tadi diam menatap kosong ikan dalam aquarium yang terpajang di sudut ruangan.

"Ikannya lucu" Gumam Minhee tak lepas pandangannya.

"Ikan? Kau mau aku menangkapnya untukmu?" Tanya Jeongin bercanda.

"Haha, tidak. Aku hanya teringat Jumin"

"He? Kenapa? Jumin manusia ikan?" Jeongin membuka bungkus sumpitnya sebelum menikmati mi instan dalam cup nya.

"Bukan. Aku ingat saat itu kita ke rumah sakit anak-anak untuk menjenguk keponakanku, lalu Jumin menghilang entah kemana. Aku dan beberapa petugas mencarinya kemana-mana ternyata ia sedang mengaduk-aduk isi aquarium karena ponselnya terjatuh saat memotret ikan" Cerita Minhee diselingi tawa, tawa rindu.

"Ya ampun! Konyol sekali!" Jeongin tertawa menggelengkan kepalanya.

Minhee hanya tersenyum, ketika Jeongin menawarkan mi instan padanya.

"Tapi serius deh. Jika Jumin se suka itu dengan binatang, kau harus mengajaknya ke suatu tempat yang ada banyak binatangnya" Kata Jeongin setelah menelan mi nya.

"Dimana tempat yang bagus?" Tanya Minhee kemudian.

"Kebun binatang? Atau museum?"

"Tentu saja keduanya!" Sahut Dongyun tiba-tiba muncul duduk disebelah Minhee yang kebetulan kursinya kosong.

Ia juga sama membawa mangkuk mi instan di tangannya.

Jam istirahat kali ini mereka habiskan di ruang tunggu. Televisi yang menayangkan berita dan suara mesin pembersih aquarium yang memecah hening.

"Besok lusa kita kembali ke Seoul" Ucap Jeongin.

"Hm. Aku tidak sabar bertemu Yunjin" Sahut Dongyun.

"Umur berapa dia sekarang? Apa masih suka menggigit?" Tanya Jeongin membahas anak perempuan Dongyun.

"Dia sudah masuk tk loh, lucu kan?"

"Yang benar? Wah pasti Ibunya memakaikan baju yang imut!"

"Tentu saja, rambut ikalnya sering diikat dua memakai jepit warna pink"


Minhee tersenyum menyimak obrolan mereka.

Terkadang perasaan sedih itu menghampiri ketika mendengar berbagai macam cerita terkait anak-anak temannya yang lucu dan menggemaskan.


Tak jarang ketika ia bertemu anak kecil di jalan ia memberinya jajanan. Meskipun sebagian besar dari anak-anak itu menolaknya karena tentu saja ia tak akan menerima makanan dari orang asing.


Ibu-ibu pasti berpesan seperti itu pada anaknya, kan?

Meskipun Minhee bukan orang jahat tapi ia tetap memaklumi. Pun Jumin sama bucinnya dengan anak kecil. Ia akan menggendong anak siapapun yang ia temui di tempat umum.


Minhee tak lupa kadang Jumin sangat menyebalkan akibat sering menghilang karena mengejar anak kecil saat belanja bersama.


Itu tak menghilangkan perasaannya sedikitpun.

Minhee ingin memiliki anak.


__"



to be continued

__"

✔️Kang Minhee - Suami dari Masa Depan (2)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon