(5) Mengenal Minhee (Lagi)

7 1 0
                                    

cr

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

cr. to Cravity official twitter account

5) Mengenal Minhee (Lagi)


     Sepuluh menit Jumin menunggu bis datang dan akhirnya datang juga, ketika ia masuk kedalam bis tak sengaja kakinya menginjak kaki seorang wanita yang terlihat berumur sama dengannya, kisaran 30 tahun-an.

“Aduh maaf. Aku tak sengaja” Jumin membungkukkan badannya.

“Eh? Kau lagi? Kau yang kemarin membantuku menyebrang bukan?” Jumin mengangguk dan kemudian wanita asing itu memintanya duduk di kursi sebelahnya.

Wanita yang periang itu mengajak Jumin mengobrol asyik, sampai akhirnya Jumin mulai terbuka dan banyak menanggapi pembicaraan teman barunya.

Pertemuan itulah yang membuat kedua wanita itu kini tengah duduk santai di sebuah kafe. Pertemuan yang bagus.

“Apa kesibukanmu? Bekerja? Atau bagaimana?” Tanya Jumin ramah, setelah memesan makanan dan minuman, mereka menunggu sambil berbincang santai.

“Aku.. Aku ibu rumah tangga. Tapi anakku sedang sekolah di SD” Jawab wanita berambut ikal itu tersenyum.

“Wah menyenangkan sudah punya anak yang besar” Komentar Jumin.

“Tentu saja. Tapi entah kenapa mereka sangat nakal, kepalaku hampir pecah mengingat tingkah lakunya” Tambah wanita itu yang tadi mengenalkan dirinya sebagai Choi Seorin.

“Mereka? Anakmu ada berapa?” Tanya Jumin merasa janggal sambil tertawa kecil.

“Ahaha. Anakku ada 3” Jumin terkejut namun segera ia menetralkan keadaan wajahnya.

“Wah. Bagaimana bisa? Aku anak 1 pun tidak punya” Jumin tertawa getir menatap jari-jarinya yang berada diatas meja.

“Oh kau sudah menikah?” Seorin sama kagetnya.

“Hehe. Iya”

“Kau ingin punya anak? Sudah berapa tahun umur pernikahan kalian?” Seorin bertanya dengan suara yang pelan.

“Hmm. Mungkin sekitar 5 tahun?” Jawab Jumin setelah mengingat kapan tahun pernikahannya dengan Minhee.

“Coba cara ini. Aku hanya iseng menanyakan pada Nenek ternyata jadi juga anakku” Seorin mencondongkan kepalanya pada Jumin dan berbisik sesuatu.

“Wah?! Hahaha.. Cukup memalukan tapi sedikit gila juga, Haha.. Baiklah akan kucoba jika sudah sampai rumah” Jumin salah tingkah dan tertawa kecil lalu ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

“Haha. Aduh apa yang kita bicarakan sih, aku jadi malu sendiri” Seorin mengipasi wajahnya dengan tangan karena tiba-tiba wajahnya memanas karena malu.

“Oh iya. Seorin” Yang punya nama menyahut dengan menatap balik lawan bicara.

“Apa yang akan kau lakukan jika kembali ke masa lalu? Dan bertemu dengan orang yang sangat berharga dihidupmu di masa lalu itu?” Tanya Jumin setelah beberapa saat berfikir.

“Ahaha, asyik juga pertanyaanmu. Tentu saja aku akan berterimakasih pada orang itu. Aku akan melakukan yang terbaik untuknya dan aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu” Seorin mengakhiri kalimatnya dengan senyum manis dan bersamaan dengan datangnya makanan dan minuman pesananan mereka berdua.


__”


     Pulang dari berjalan-jalan dan bertemu teman baru, Jumin menjatuhkan dirinya diatas kasur sebelum akhirnya ia mandi dan membersihkan kamarnya.

“Sepertinya aku harus pindah tempat menginap” Tak main-main, Jumin membawa tas yang cukup besar berisi pakaian dan benda pribadinya menuju keluar penginapan.

Usai mengurus segala biaya dan apapun itu Jumin berjalan kaki menuju stasiun kereta untuk menuju penginapan yang lebih dekat dengan rumah Minhee.

Sesampainya di penginapan baru ia beres-beres dan merebahkan tubuhnya.
Cukup melelahkan.
Hanya penginapan sederhana, namun Jumin berfikir ‘yang penting dekat dengan Minhee’

Akhirnya perempuan dengan ambisi terhadap Kang Minhee itu jatuh tertidur.

✔️Kang Minhee - Suami dari Masa Depan (2)Where stories live. Discover now