(4) Benar-benar Kang Minhee

4 1 0
                                    

cr

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

cr. to owner


4) Benar-benar Kang Minhee


Tepat 2 hari setelah Jumin bertemu anak SMA bernama Kang Minhee. Dan kini ia tengah berfikir keras bagaimana ia bisa bertemu Minhee itu lagi, siapa tahu hanya namanya saja yang sama kan'?

"Aha aku punya ide!"


Jumin beranjak dari duduknya dan segera berjalan keluar dari penginapan.

Ia akan menemui Minhee disekolahannya.


Peduli apa soal sekolah Minhee yang khusus laki-laki itu. Niat Jumin sudah bulat.

Beberapa saat kemudian Jumin sudah sampai dedepan sekolah Minhee, dan kini telah memasuki jam pulang sekolah. Ia yakin pria itu akan keluar dan berjalan kaki sampai rumahnya.

Dengan teliti Jumin mengabsen siapapun yang keluar dari gerbang sekolah dan ia tak akan melewatkan 1 detik pun untuk berkedip.

'Itu dia' Perlahan Baek Jumin berjalan mengikuti seseorang yang ciri-cirinya sama seperti pemuda yang ia hajar kemarin.

Dengan langkah yang cepat ia mengikuti arah jalan Minhee. Beberapa langkah awal Minhee tak curiga apapun, namun setelah belok kedalam gang dan berjalan di jalan kecil Minhee mulai terlihat menoleh-noleh ke belakang merasakan seseorang membuntutinya.

Dalam hitungan detik Minhee berlari dengan kencang. Membuat Jumin mau tak mau ikut berlari agar tak kehilangan jejaknya.


__"


"Makanya jangan sok-sokan lari. Masuk parit kan untung saja paritnya tak ada air" Ujar Jumin membersihkan luka pada siku sosok yang ia cari beberapa hari ini dengan kapas dan alkohol.

"Siapa kau? Aku bisa melapor polisi loh" Ucap Minhee menatap Jumin tak suka sekaligus was-was khawatir jika Jumin adalah penjahat anak kecil seperti yang sedang ramai di beritakan.

Anehnya ia tidak menolak diobati oleh Jumin.

"Atas dasar apa kau akan melaporku? Mengobati lukamu? Atau karena menghajarmu kemarin? Oh iya, omong-omong aku minta maaf untuk yang kemarin karena telah meninjumu, habisnya kau main tarik rambut orang saja sih" Jumin selesai membersihkan luka pada Minhee dan segera memberi obat diatasnya.

"Kami kira kau gadis yang suka menggunakan rambut palsu untuk menutupi rambut aslinya. Gadis itu suka mengganggu dan memalak" Jelas Minhee

"Peduli apa, iseng sekali sih kau ini" Omel Jumin menekan bagian tubuh Minhee yang terluka, membuat Minhee mengerang sakit.

"Kau penjahat ya?" Minhee menatap Jumin dengan tatapan mengintimidasi dan suara yang keras.

"Ssst! Aku jelaskan siapa aku juga kau tak akan percaya" Jumin menjawab dengan nada datar.

Meskipun dalam hati terdalamnya ia sangat merindukan sosok Kang Minhee. Namun bukan Minhee SMA yang ia rindukan. Minhee SMA sangat menyebalkan.

"Apa kau kerabat dari Bapak presiden?" Tanya Minhee sembarangan, Jumin tertawa.

"Hahaha, kau tak perlu tahu siapa aku. Lebih baik kau katakan mau makan apa. Aku sedang dalam mode baik ingin mentraktir orang" Jelas Jumin sok misterius membereskan sampah kapas dan kasa yang telah kotor.

"Tidak mau. Aku mau pulang" Minhee berdiri dari duduknya.

"Tidak boleh. Kau harus disini dulu. Cepat mau makan apa" Segera perempuan itu menahan bahu Minhee dan mendudukkan anak SMA itu.

"Sup ayam"


Ia teringat makanan kesukaan Minhee yang selalu ia siapkan dimasa depan.

Jumin segera memesankan beberapa makanan untuk Minhee yang sampai sekarang masih bergerak-gerak tidak nyaman dan bahkan matanya pun mengisyaratkan bahwa ia tidak suka berada disini.

"Makan yang banyak. Kau kurus sekali tahu. Aku takut kau dikantongi seseorang" Minhee tak tertawa sedikitpun dengan lawakan garing Jumin, ia hanya fokus makan untuk saat ini karena sesungguhnya perutnya sangat keroncongan.

Seorang wanita yang merindukan Kang Minhee itu hanya tersenyum melihat siapa dihadapannya kali ini. Sifatnya sama dengan suaminya.

Ia yakin itu Kang Minhee-nya, wajahnya lebih imut dibandingkan Minhee pada jamannya. Dan entah kenapa Jumin sedikit berdebar-debar ketika kedua mata mereka tak sengaja bertemu tatap.

"Kenapa kau bisa mengenalku?" Tanya Minhee usai mengelap mulutnya dengan tisu.

"Ehehe. Ceritanya panjang. Tapi aku sarankan kau jangan banyak komentar, kau hanya perlu percaya saja denganku. Baru aku akan menjelaskan semuanya. Deal?" Jumin menatap Minhee dengan tatapan lurus dan berharap Minhee mau mempercayainya meskipun anak lelaki itu hanya memberikan anggukan ragu-ragu.

"Baek Jumin"
Jumin memberi jeda.

✔️Kang Minhee - Suami dari Masa Depan (2)Where stories live. Discover now