[016]

1.5K 250 80
                                    

DON'T DIE!

copyright, 01 September 2022

.
.
.

CALE merasa jika dirinya saat ini sedang tertelan oleh sesuatu. Tak tahu apa itu namun, entah mengapa ia seperti pernah berada di sana untuk jangka waktu yang lama.

Ia membuka ingatannya, mencoba mencari tahu entitas macam apa yang tengah menelannya tetapi, sekeras apa pun ia mencari tak ada satu pun hal yang ia temukan. Seolah-olah dirinya memang baru pertama kali berada di tempat ini.

Tempat yang keseluruhannya gelap gulita tanpa sedikit pun cahaya ini dikelilingi oleh semacam layar-layar. Ia tidak bisa melihat namun, dari seberkas kilauan merah keemasan yang keluar dari tubuhnya sedikitnya memberikannya penerangan dalam kegelapan.

Layar-layar di sekelilingnya itu membentang. Berjarak sekitar dua meter dari sisi kanan, kiri, depan dan belakang. Tak tahu ada berapa namun, jumlahnya terlalu banyak untuk Cale hitung.

Seperti di tengah panggung Opera, Cale berdiri di tengah-tengah layar-layar itu seolah menunggu detik-detik sebuah film akan dimainkan.

Cale tak tahu apa maksudnya namun, perasaan berat yang membebani hatinya serta sesak yang tiba-tiba merajam membuat napasnya secara acak tersengal-sengal. Ia menyentuh dada, mencoba untuk menstabilkan pernapasannya tetapi, sesaknya terasa kian menyiksa. Mencekik kuat lehernya yang membuatnya seketika ambruk saat salah satu layar di depannya menyala.

「“Kematiannya akan menjadi sebuah cerita. Di mana, itu akan menjadi titik buta dari awal kehancuranmu yang dengan gilanya memporak-porandakan seluruh alam semesta.”

“...”

“Jika kau membiarkannya mati, maka kau yang akan menanggung bebannya. Tetapi, jika kau tidak membuatnya mati, maka seluruh alam semesta akan jatuh ke dalam ketiadaan.”

“...”

“Ini adalah kesepakatan.”

“...”

“Kesepakatan yang hanya akan merugikan. Baik kau dan juga ‘dia’.”

“...”

”Kalian adalah yang ditakdirkan tetapi, cobaan dan rintangan akan selalu memisahkan kalian. Hidup dan mati akan selalu mengikuti karena penyatuan kalian adalah terlarang. Namun, jika kau sanggup melewati ujian ini maka akhir cerita dari kematiannya akan berubah. Apakah kau masih ingin tetap melanjutkan kesepakatan?”」

Argh!” Cale mengerang saat rasa sakit hebat menghantam kepalanya tanpa ampun hingga ia menjambak rambut merahnya yang kini mulai basah oleh keringat.

Ia terengah-engah, menatap layar di depannya dengan pandangan buram. Bayangan samar tertangkap inderanya namun, sekeras apa pun ia mencoba untuk memfokuskan penglihatannya tetap saja tak ada hal lain yang ia tangkap selain siluet blur dari punggung seorang laki-laki yang duduk berlutut sembari memeluk erat seseorang.

Cale tidak tahu siapa laki-laki itu dan mengapa ia tertunduk dalam kesedihan mendalam. Terlihat seperti sedang menangisi seseorang dalam pelukannya dengan perasaan paling menyakitkan yang pernah ada sehingga membuat hatinya bahkan ikut merasakan rasa sakitnya yang menimbulkan trauma.

Cale tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi dan apa maksud dari layar yang seolah sedang memutar sebuah film dengan suara gemerisik yang tak jelas sehingga percakapan di dalamnya tidak sepenuhnya ia tangkap dengan benar.

Apakah itu film lama? Ia bertanya-tanya karena seingatnya ia tidak pernah tahu soal film ini meski sejujurnya ia jarang menonton film namun, setidaknya ia pernah mendengarnya dari seseorang yang sudah sejak lama mengikat perasaan dengannya.

DON'T DIE!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن