eighteen

7.8K 937 83
                                    

Hewo, miss this story? Wkwk gue udah masuk kuliah, waktu untuk update wattpad kembali semakin slow up.

Vote dan komen jangan lupa!!

Enjoy it~

———

Sejak hari itu, semua terasa makin kacau, saat-saat di mana Ten merasa dunia menjadi lebih baik, kini malah kembali seperti ditarik ke awal lagi.

Batinnya bertengkar di dalam sana, jadi yang harus dia lakukan sekarang apa?

Ten masih ingin terus dapat validasi dan kasih sayang dari Hendery, tapi ketika membohongi diri saat semuanya telah jelas, membuat perasaan dan harga dirinya seperti diinjak-injak.

Kemarin, dia bicara dengan sang Mama terkait kerumitan ini, dan siapa sangka kalau Ibunya malah menjawab.

"Hendery menyukai Renjun? Siapa sangka Adikmu akan ada gunanya juga pada akhirnya."

Saat itu, Ten hanya bisa tersentak dengan debaran kuat di dalam dadanya.

Kaget, sakit hati dan amarah, berkumpul dalam satu jiwa, jika Ten saat itu sudah hilang akal, mungkin meja di depannya sudah dia balikan.

Jawaban sang Ibu sudah jelas untuk menyuruh Ten mundur.

Maka selanjutnya, Ten ingin lepas dari semua ini secara perlahan.

Kembali menguatkan diri dan berusaha mencari jalan keluar untuk semua rasa sakit ini.

.

Jeno yang kini sibuk mengurus persaingan transparan yang dilakukan oleh kelompok baru itu, hanya bisa fokus pada satu hal.

Bisnis bawah tanahnya.

Tadinya dia tak ingin ambil pusing, tapi sungguh, mereka ini benar-benar seperti serangga menyebalkan yang niatnya memang untuk menganggu.

Tangan di kursornya bergerak cepat, menggali informasi agar mendapat celah dan membuat mereka jera untuk menyenggol bisnisnya.

Bisnis gelap persenjataan yang dia lakukan di dunia bawah tanah itu jelas lebih terkenal dari apapun.

Dengan identitas seorang LNo, Jeno jelas risih jika tiba-tiba ada seonggok kelompok yang dengan sengaja mencari perhatian untuk minta bersaing.

"Jika perlawanan yang kalian minta, maka perlawanan yang kalian dapatkan, brengsek! Berani sekali mencuri persediaanku."

Sedangkan Jaehyun dan Lucas yang juga berada di sana, hanya bisa meringis sambil membantu sedikit.

Jeno yang tengah kacau itu benar-benar sulit didekati.

Sebuah kekehan tiba-tiba keluar dari mulut Jeno, hal itu pula yang berhasil membuat Jaehyun dan Lukas merinding.

Tiba-tiba sekali Pria Lee itu tertawa.

"Cari informasi tentang si D sialan ini, biar kubolongi kepalanya."

Jaehyun dan Lukas saling pandang, keduanya kini kian mempercepat penggalian informasi.

"Mereka benar-benar ingin diladeni ternyata."

.

Renjun duduk di kasurnya dengan hati gelisah.

Mamanya kembali menghubungi, Renjun benar-benar menyembunyikan ini dari Jeno.

Karena jika kekasihnya itu tahu, bisa-bisa ponsel Renjun dibanting hingga remuk.

Wanita itu bahkan sesekali mencoba untuk menelfon Renjun, tapi dia selalu berusaha untuk tak mengangkatnya.

Tapi sepertinya, ada hal yang benar-benar ingin wanita itu ucapkan lewat sambungan seluler.

Bothered Pain [NOREN ft. Jisung]✓ [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang