eleven

9.6K 1.2K 135
                                    

Vote dan komen jangan lupa!!

Enjoy it~

---

Hari ini berlalu begitu saja, Jeno yang mendengar semua keluh Jisung sore tadi, seakan baru saja bangun dari tidur panjang, apa hidup mereka seberat itu selama ini?

Dia mendesah pelan, menghela napas sembari menumpukan punggung di sandaran kursi ruang kerjanya, benak Jeno bekerja keras, dipenuhi dengan pertanyaan, 'lantas, siapa yang harus disalahkan?'

Jeno ingin dapat jawaban, dia ingin menyalahkan diri sendiri, namun terasa tak adil, bukan dia yang mengusir Renjun di masa lalu, tapi lelaki itu yang jelas-jelas kabur dari hidup Jeno.

Ingin menyalahkan Renjun pula, tapi sepertinya hidup Ibu satu anak itu sudah cukup sulit.

"Jaehyun Hyung, cepat beri informasi kenapa Renjun memaksa kabur dulu," gumanya frustasi.

Ini sudah pukul sebelas malam, rumahnya sudah sepi, lampu di beberapa ruangan pun telah padam demi menghemat energi

Dan yang pasti, anaknya sudah tidur sejak pukul sembilan tadi.

Jeno ingin istirahat, tapi pikirannya yang kacau, mengahalau niatnya itu, membuat kakinya malah menglangkah dengan sendirinya hingga di sini lah dia sekarang, balkon ruang kerja.

Udara malam ini terasa lebih dingin dari biasanya, angin malam berlalu lalang menusuk kulit, mungkin akan turun hujan sebentar lagi.

Sebuah puntung berisikan tembakau kering dan nikotin, Jeno tarik dari dalam saku celananya, membakar ujungnya dengan korek, lalu mengisap asapnya untuk kotori paru-paru sendiri.

Hembusan napasnya keluar beriringan dengan asap yang ikut terbang bersama angin malam, berharap bisa bawa juga pikiran berat yang penuhi kepala.

"Ck, seperti orang bodoh. Tidak, memang sejak awal sepertinya aku sudah bodoh."

Satu sesapan lagi dia rasakan, asap yang mengepul malam itu, menjadi saksi bisu, bagaimana gundahnya pikiran si Lee ini.

Brak!

"Aduh!"

Pandangannya sontak menoleh ke arah bawah, tepat di mana kolam renang berada, di bawah siraman rembulan yang samar-samar akibat tertutup awan mendung malam itu, Jeno bisa menemukan seorang lelaki yang dia cintai sedang.. terduduk?

"Apa dia jatuh?"

Di sana, Renjun terlihat tengah terduduk di atas lantai, tepat di tepi kolam renang, bangku di sebelahnya pun tampak sudah terbalik dari posisi wajarnya.

Jeno berdecak, cerobohnya si Huang itu, ternyata tak hilang hingga dia telah menjadi Ibu seperti sekarang.

Si Pria Lee kembali menyesap puntung rokoknya, memperhatikan dari atas bagaimana si mungil kembali berdiri dan membetulkan kursi yang terbalik itu sendirian.

Kekehan kecil keluar dari sela bibir Jeno yang telah terkotori dengan rasa tembakau.

Nanti, dia akan turun, sebentar lagi, memilih untuk menghabiskan rokoknya dan menjernihkan pikirannya terlebih dahulu.

Bothered Pain [NOREN ft. Jisung]✓ [Sudah Terbit]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant