ten

9.9K 1.2K 120
                                    

Vote dan komen jangan lupa!!

Enjoy it~

———

Dulu, ketika pertama kali Renjun bertemu dengan Jeno, dia tahu Pria itu memiliki status yang tidak sembarangan.

Pistol yang dia genggam malam itu, jelas bukan semua orang bisa memilikinya, tapi Jeno bahkan dengan mudah menarik pelatuknya dan hampir merenggut nyawa seseorang di depan Renjun.

Ketika Jeno berusaha mendekati Renjun, dia tahu jika hidupnya tak akan sama lagi seperti sebelum-sebelumnya.

Papa dan Mamanya tak pernah mengekang, mau bagaimana kehidupan Renjun selanjutnya, asal dia bisa bahagia maka mereka akan beri restu.

Bahkan saat mereka tahu, jika Renjun menjalin hubungan dengan seorang Pria yang memiliki status tidak sembarangan.

Hidup dengan Jeno terasa lebih baik dari apa yang Renjun pikirkan, cinta yang Pria itu beri begitu melimpah ruah hingga Renjun kadang sulit menadahnya.

Walau harus hidup dalam keamanan tinggi dan penjagaan ketat, Renjun tak masalah, asal Jeno terus bersamanya, semua akan terasa menyenangkan.

Hingga hari itu tiba, hari di mana Renjun memutuskan untuk pergi dari rumah Jeno, berusaha untuk melepaskan diri dari sang kekasih dengan perlahan.

Masih lekat pula dalam ingatan Renjun, bagaimana wajah penuh penolakan milik si marga Lee itu.

"Kenapa tiba-tiba?"

Renjun menunduk, kedua tangannya saling memilin cemas, "aku.. hanya ingin, aku bosan hidup dalam pengawasan ketat gini."

"Begitu kah?"

Lelaki Huang itu mengigit kuat bibir dalamnya, jujur jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, nada bicara Jeno jelas menunjukkan ketidak sukaan.

"Iya," perlahan, kepala itu mengadah, berusaha membalas tatapan Jeno, yang demi Tuhan, Renjun takut sekali kalau boleh jujur, "boleh? Aku ingin tinggal di rumah Papa dan Mama saja."

Jeno masih diam, enggan untuk mengiyakan, atau sekedar memberi balasan lainnya.

Bagaimana bisa, kekasihnya ingin memisahkan diri, padahal Jeno tak pernah melihat kejanggalan dalam hubungan mereka, semua berjalan sebagaimana mestinya, lalu, ada apa sekarang?

"Kalau aku menolak?"

"Kenapa?"

Jeno berdecih, "kenapa? Harusnya aku yang bingung di sini, kau tiba-tiba ingin keluar dari rumah ini. Kupikir semua baik-baik saja."

"Memang baik-baik saja.." suara Renjun mengecil, "tapi, aku tetap ingin keluar dari sini."

Jeno menghela napas pelan, "apa ada yang menganggumu? Katakan padaku, katakan apa yang kau rasakan, aku akan perbaiki jika ada yang salah, kalau rindu dengan kedua orang tuamu, kita bisa mengunjungi mereka atau menginap selama beberapa hari, tapi tidak untuk pergi dari rumah ini, Huang."

"Tapi kita bahkan belum menikah, kenapa kau sangat keukeuh ingin menahanku?" Renjun bertanya dengan suara yang naik satu oktaf, matanya bergerak seolah mencoba untuk terlihat berani.

Sedangkan Jeno, dibuat terdiam beberapa saat, tak menyangka kalau reaksi Renjun seakan mengajak untuk bertengkar.

"Jadi, kita harus menikah dulu agar kau tetap di sini?"

Mendengar itu, tubuh Renjun dibuat sedikit tersentak, bukan itu maksud dari perkataannya.

Jeno mengangguk, "kalau itu yang kau mau, kalau itu yang bisa membuatmu menurut denganku, akan aku kabulkan."

Bothered Pain [NOREN ft. Jisung]✓ [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now