two

13.3K 1.6K 179
                                    

Vote dan komen jangan lupa!!

Enjoy it~

———

"Hari ini, Mama jemput sedikit terlambat, tidak apa-apa?"

Jisung mengangguk sambil mengunyah sarapannya.

"Tunggu Mama sampai datang ya."

"Iya, Ma."

Anak berumur tujuh tahun itu meraih gelas susunya, lalu meneguknya hingga habis.

"Jwie sudah siap."

Renjun mengambil tas Jisung, lalu memberinya kepada sang anak, dilanjut dengan dirinya yang juga ikut bersiap untuk berangkat bekerja.

Keduanya keluar dari apartemen yang sejak dulu Renjun tempati itu. Saat tiba di depan apartemen itu, sebuah mobil sedan berwarna hitam sudah menunggu keduanya.

"JISUNG! CEPAT!"

Jisung tersenyum melihat hal itu, sebelum menghampiri asal suara, anak laki-laki itu menarik ujung coat yang Renjun pakai, "Mama, sini."

Renjun merendahkan tubuhnya, lalu membiarkan sang anak untuk mengecup pipinya singkat.

"Jwie berangkat, Mama hati-hati."

"Iya," Renjun menghampiri orang di balik kemudi mobil itu, "maaf ya Mark Hyung, aku jadi merepotkanmu hari ini."

"Santai saja, Njun."

Jisung yang sudah masuk ke dalam mobil itu, tersenyum girang bersama anak semata wayang Mark dan Haechan.

"Terima kasih, Hyung." Renjun menoleh ke bangku penumpang, "Jisung dan Chenle, jadi anak baik ya."

"Iya, Imo."

"Iya, Ma."

"Kami pergi, Huang."

Renjun mengangguk, lalu kemudian, mobil itu melaju meninggalkannya.

Renjun menghela napas panjang, sangat bersyukur karena Tuhan memberikan orang-orang baik seperti Haechan dan Mark dalam hidupnya.

"Aku harus cepat." Katanya, lalu mulai melangkah menuju tempatnya bekerja.

.
.
.

Renjun yang sudah datang pagi-pagi sekali, langsung sibuk dengan semua meja di restoran tempatnya bekerja.

Sebenarnya pekerjaan Renjun bukanlah seorang pelayan, melainkan salah satu juru masak di sana, tapi tiba-tiba saja, pemilik tempatnya bekerja, memintanya untuk datang dan membantu pagi ini.

"Maaf ya Renjun, jadi menyusahkanmu, padahal ini bukan jam kerjamu di hari biasa."

Renjun tersenyum, "astaga Ge, tidak apa."

"Jadi siapa yang mengantar Jisung ke sekolahnya?" Lelaki berparas cantik itu, membantu Renjun untuk membersihkan beberapa meja di sana.

"Aku minta tolong pada Mark Hyung."

Lelaki itu mengangguk.

"Winwin, aku sudah selesai menata bahan-bahannya di dapur." Yuta datang dengan celemek di pinggangnya, "sudah aku saja, kalian ke dapur."

"Terima kasih, Hyung." Winwin meletakkan kain lapnya, lalu mengikuti permintaan sang suami, sedangkan Renjun masih membersihkan beberapa meja di sana.

"Sudah sana, aku bisa melakukannya sendiri, Renjun."

"Sedikit lagi, Hyung."

"Keras kepala, sana masuk!" Yuta merebut paksa kain lap dari tangan Renjun.

Renjun tertawa melihat Yuta yang mulai mengomel, suami dari Winwin ini memang sangat mudah untuk marah.

Bothered Pain [NOREN ft. Jisung]✓ [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang