seventeen

8.5K 945 61
                                    

Lanjut.. lanjut.. vote sama komennya mana???

Vote dan komen jangan lupa!!

Nama dan tokoh hanya untuk keperluan cerita, jadi mohon bijak dalam menanggapi, jangan bawa ke real life apalagi sampai menyangkut pautkan cast tersebut, terima kasih‼️❗

Enjoy it~

———

Tadinya, Ten berusaha untuk pura-pura tidak tahu akan hal itu, tapi lamban-laun, tingkah Hendery menjadi kian terang-terangan.

"Hendery, hari ini ingin pergi ke mana?"

Hendery menoleh sejenak ke arah Ten sebelum kembali memfokuskan diri ke jalanan di depannya.

Posisi mereka kini tengah berada di dalam mobil.

"Hyung sendiri, ingin ke mana?"

"Eum.." Ten tampak berpikir, sejak mereka berkenancan, banyak sekali tempat yang sudah dijejaki bersama-sama, "bagaimana kalau makan malam di restoran Perancis yang pernah kau rekomendasikan itu?"

"Mau?"

"Tentu saja," Ten tersenyum setelahnya.

"Baik, kita ke sana," sahut Hendery tak kalah menunjukkan senyum manis pula.

Hati Ten menghangat, membayangkan bagaimana makan malam bersama dengan suasana romatis langsung terbayang di kepalanya.

Hening sempat datang di antara keduanya, hanya ada bunyi lagu yang dimainkan dari radio mobil itu.

Sampai pada akhirnya, si dominan mulai kembali angkat bicara.

"Hyung."

"Ya?" Ten menoleh ke arah kekasihnya.

Saat itu mobil mereka terhenti akibat lampu merah, detik yang ditunjuk juga lumayan lama.

Maka Hendery memilih menoleh untuk fokuskan pembicaraan.

"Aku boleh tanya satu hal tidak, Hyung?"

"Tentu, tanya apa?"

"Renjun itu, orangnya seperti apa?"

Pertanyaan sederhana itu, berhasil memudarkan senyum di wajah Ten.

Kenapa pula Hendery ingin tahu?

"Renjun ya.. aku sebenarnya tidak terlalu dekat dengan adikku itu," jawab Ten ragu.

"Benarkah? Sayang sekali, memang ada sih saudara yang tidak saling dekat satu sama lain," ucapnya, "tapi untuk satu ciri khas yang Renjun punya, dipikiran Hyung dia itu seperti apa?"

Kedua tangan Ten mulai memilin, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, tapi kalau boleh jujur, ini bukan jenis debaran yang Ten suka.

Tolonglah, bisakah topik ini diganti saja? Ten tidak nyaman.

"Seorang adik yang.. manis?"

Hendery mengangguk-anggukkan kepalanya seakan setuju, "aku percaya sih kalau Hyung bilang begitu."

"Percaya? Memangnya kau pernah bertemu dengan Renjun sebelumnya, kenapa bisa langsung percaya?" Tanya Ten dengan alis bertaut.

Hendery menggeleng, "tidak, tapi dari foto yang selama ini aku lihat di rumahmu, Renjun itu memang menarik ya?"

"Menarik?"

Sungguh, Ten tidak percaya dengan apa yang Hendery katakan barusan.

Apa itu adalah hal wajar yang dikatakan seseorang mengenai orang lain di depan pasangannya sendiri?

Bothered Pain [NOREN ft. Jisung]✓ [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now