one

16.3K 1.8K 176
                                    

Jangan lupa vote dan komen!!

Enjoy it!

———

Tujuh tahun kemudian.

"Mama!"

Renjun berjongkok sambil melebarkan tangannya saat melihat seorang anak laki-laki berlari ke arahnya.

Namun saat sudah benar-benar tiba di depannya, anak itu berhenti, menolak masuk ke pelukan Renjun.

Submisif cantik itu terlihat heran dengan tingkah sang anak.

"Kenapa berhenti? Ayo sini." Seru Renjun masih setia melebarkan tangannya, sesekali menggerakkan ke sepuluh jarinya tanda mengajak.

Anak laki-laki itu menggeleng, "tidak mau."

"Kenapa???"

"Jwie sudah besar, tidak mau dipeluk Mama lagi." Tolak sang anak.

Renjun langsung menjatuhkan tangannya, belakangan ini, anaknya itu selalu menolak hal-hal kecil yan telihat manis.

Kenapa pemikiran anaknya sudah seperti itu? Padahal tubuh Jisung masih sangat terlihat mungil.

"Masih SD kelas satu, artinya masih kecil, orang dewasa juga boleh saling berpelukan, Jwie." Kata Renjun.

Jisung tetap kukuh menggeleng, "tidak mau, Ma. Ayo kita makan, aku lapar."

Jisung menarik tangan Renjun hingga submisif dewasa itu bangkit dari duduknya, anak kecil itu memegang jari telunjuk sang Mama untuk digandeng sambil berjalan.

Renjun tersenyum, syukurlah Jisung masih tidak menolak untuk dipegang saat berjalan.

"Jwie mau makan apa?"

"Cheese cake?" Tawar Jisung sambil mendongak.

Renjun menggeleng, "sudah masuk waktu makan siang, desert itu yang terakhir, yang lain."

"Tapi Jwie ingin cheese cake."

"Iya, habis makan makanan utama, Jwie boleh makan cake."

"Tapi Jwie mau makan cake saja, tidak mau makan yang lain." Tolak si anak.

Renjun tetap menggeleng, "tidak makan makanan utama, tidak boleh makan desert, pilih mana?"

Jwie tampak cemberut, lalu mulai mengerutu.

"Jawab Mama, atau benar-benar tidak usah makan kue."

"Ish! Iya sudah, yang penting ada kuenya."

Renjun tersenyum gemas saat melihat wajah kesal anak semata wayangnya itu.

Huang Jisung namanya, Renjun memutuskan untuk memberi marganya untuk sang anak, terlalu tidak rela jika nama dari Pria itu ikut andil dalam diri cintanya ini.

Jisung memang lahir tanpa seorang Ayah disisinya, tumbuh pun tanpa kehadiran Pria yang telah menanamkan benihnya di dalam tubuh Renjun itu.

Pria brengsek yang telah meniduri Renjun itu sekarang ntah hidup di mana pun, Renjun sudah tidak peduli, yang penting Jisung selalu ada untuk Renjun. Kalau bisa, biar begini saja hingga akhir, hidup bahagia berdua dengan sang anak.

Awalnya, Renjun sempat hampir menyerah saat tahu kalau benih Pria itu berkembang di dalam tubuhnya, membentuk gumpalan darah, hingga menjadi sebuah janin.

Renjun hidup sendiri sejak kedua orang tuanya mengusir dirinya dari rumah, saat tahu kalau dirinya sedang mengandung dalam keadaan 'hina'—kata mereka.

Bothered Pain [NOREN ft. Jisung]✓ [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now