si moodbooster Fafa

328 76 26
                                    

Rumah yang biasanya cuma berisi kekehan receh kedua bestie yang sekarang jadi pasutri dan ketambahan satu bayi. Kini pasti selalu heboh dengan keseharian mereka

Dari mulai kompaknya Ajeng juga Mahesa yang selalu takjub dengan perkembangan Fafa. Sampai tetek bengek lainnya, yang membuat keluarga itu selalu berwarna setiap harinya

"Dua tahun lalu, yang dijailin terus si Wildan, habis kerja drakoran, terus sibuk mencintai song Joongki. Sekarang bisa-bisanya punya Fafa begini"

Mendegar itu Mahesa kompak menganggukkan kepala, "Dua tahun lalu juga aku masih haha hihi, sekarang kok jadi bapak-bapak gini" Membuat keduanya lantas terbahak-bahak

Padahal Fafa yang jadi bahan pembicaraan lagi sibuk ngedot sambil anteng ngeliatin orang tuanya, bayi yang baru beberapa bulan itu tak ambil pusing dan memilih ikut terkekeh saat melihat ortunya tiba-tiba tertawa

"Gen orang ganteng tuh beda ya, Fafa cantik jelita begini kan mirip aku"

Ajeng memicing heran, menatap Mahesa yang kadar pedenya diatas rata-rata. Lalu melirik Fafa dengan bergantian. Mata bulat, hidung gausah ditanya lagi, plek ketiplek Mahesa, bibir mengerucut lucu, dan pipi tembem lengkap dengan satu lesung pipi

"Fa, kamu niru mama bagian mananya coba? Masa pipi tembemnya aja" Ajeng menoel pipi Fafa pelan "rambutnya juga niru mama ya, lurus, lebat"

"Ya dipikir rambutku kribo? Rambutku juga sama kayak Fafa, apalagi mata, hidung, aaaaaaa.... Gemesh gemes pengen tak hiiiih" Ungkap Mahesa lalu dengan heboh menciumi pipi Fafa kanan-kiri. Mamanya mah mana pernah digituin :')

"Tapi bisa-bisanya lesung pipinya persis kayak Wildan, se bibir-bibirnya juga tuh" Heboh Ajeng, membuat Mahesa hampir tak menggubris nya lagi "ngaca ya, Wildan kalau dipakein hijab juga 11 12 sama kamu" Jawabnya

"Padahal rasanya tuh baru aja kita pdkt-an, bestie yang tiba-tiba nikah. Setiap berdua aja rasanya apapa kudu ketawa sendiri karena geli. Gak kerasa aja sekarang punya krucil begini wkwk"

Mahesa tersenyum. Andai waktu bisa diminta, betapa bahagianya kini impian almarhumah nenek sudah terpenuhi. Keluarga besar yang dulunya bersitegang sekarang hangat. Para sepupu seperti Zain yang sekarang menemukan alasan untuk selalu berkunjung karena adanya Fafa. Para sahabatnya juga sama.

_______

Balik dari klinik, membuat penampilan Wildan amburadul. Angin jalanan malam itu membuat rambutnya berantakan. Tatanan seragam yang tak lagi rapi dibalut jaket membuat penampilan nya kini semakin terlihat tegas sebagai remaja laki-laki

Men standart motornya dihalaman, Wildan tampak tersenyum saat Ibu sudah menunggunya diteras rumah. Menyambut kepulangannya kali ini dengan tatapan teduh, Ibu sangat paham anaknya disibukkan dengan tugas sekolahnya

"Assalamu'alaikum ehehehe...." Ucapnya, Wildan yang tegas sore lalu kini menjadi anak laki-laki bungsu Ibu. Lalu mengulurkan salam dan mencium tangan Ibu dengan sopan "Waalaikumsalam"

Dengan nyaman, Wildan merengkuh Ibu dari samping dengan pelukan hangat, menempatkan kepalanya dipundak Ibu lalu beriringan berjalan masuk kedalam rumah. Saat biasanya tatapan garang kakaknya yang menyambutnya diteras rumah, karena terlambat pulang. Kini Ibu sendirian yang menunggunya dengan sabar

"Adek ada tugas apa kok tumbenan baru bisa pulang jam segini?"

Untuk saat ini Wildan memilih jujur, "tadi nemenin Yoga di klinik kesehatan, ada insiden. Tapi Alhamdulillah gak papa kok" Jawabnya. Sebelum bertanya lebih lanjut Ibu tau Wildan lelah. Dan memilih menyuruhnya untuk bebersih diri

_________

Isi kepala yang seperti benang kusut, kini mendadak sirna saat sayup-sayup Wildan mendengar celotehan Fafa yang masih belum jelas itu kini seolah sedang mencarinya

MA'RUF | Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang