Triplet - 33

8.8K 798 26
                                    

"Bee cuma gak mau ngerepotin Kakak lagi," ujar Bee pelan.

Tiger terdiam. Bibir nya mendadak membisu mendengar penuturan Bee yang singkat tapi penuh makna tersebut, sepertinya ucapan nya semalam sangat melukai hati Bee, sehingga membuat Bee berubah.

"Kalau Bee selalu deket sama Kakak, Bee takut nanti malah ngerepotin Kakak, apalagi Bee kan ceroboh, nanti Kakak marah kalau Bee lakuin sesuatu yang Kakak gak suka."

"Bee?"

Salah satu tangan Tiger yang ada di bahu Bee terlepas, lalu mengelus pipi Bee yang memerah, mungkin karena cuaca yang panas dan emosi yang bercampur aduk.

"Kamu gak ngerepotin Kakak, sayang," ujar Tiger lembut.

Kepala Bee menggeleng tak setuju, Ia sudah sadar sekarang, jika dirinya ini memang suka sekali merepotkan Kakak nya yang baik itu.

"No, Bee enggak ngerepotin Kakak, kalau pun Bee ngerepotin, Kakak seneng kok, itu artinya Bee butuh Kakak, dan Kakak akan selalu ada buat Bee."

Mata Bee tiba-tiba berkaca-kaca, Ia kembali menggeleng pelan, perkataan Tiger sekarang dan semalam sangat bertolak belakang.

"Soal semalam, Kakak minta maaf, Kakak cuma kebawa emosi, Kakak pikir kamu pergi ke pesta Reno, jadi Kakak marah, Kakak gak sungguh-sungguh ngomong kayak gitu, kamu pasti ngerti kan, sayang?" jelas Tiger panjang lebar.

"Kakak-"

"Kakak minta maaf kalau udah nyakitin perasaan kamu, Kakak tau Kakak salah, tapi jangan diemin Kakak, kalau kamu acuhin Kakak, Kakak gak bisa, lebih baik kamu hukum Kakak, pukul atau maki Kakak juga gapapa, atau kalau kamu mau laporin Kakak ke Papah juga gapapa, asal jangan cuekin Kakak, kamu segalanya buat Kakak, ga-"

"Kakak stop," potong Bee cepat.

Hati Bee terenyuh sekaligus sakit mendengar perkataan Tiger, apalagi saat wajah Tiger yang lesu dan penuh sesal, tak pernah Bee melihat Tiger seperti ini, padahal biasanya Kakak nya itu selalu jutek, alias berwajah datar.

Perlahan Bee meraih kedua tangan Tiger, menggenggam tangan besar tersebut, lalu mengecup nya penuh kasih. Jujur saja, dengan mendiamkan Tiger, Bee pun sama terluka nya seperti Tiger, Ia tidak bisa membuat Kakak nya itu bersedih.

Bagaimana pun kesalahan yang dilakukan satu sama lain, mereka akan tetap bersatu kembali.

"Kakak, maafin Bee ya."

Bee menatap Tiger dengan mata yang sudah berkaca-kaca, Ia sangat merindukan Tiger. Selama ini, Bee berusaha keras untuk meredam perasaan rindu nya pada Tiger, Ia selalu menahan diri untuk tidak memeluk Kakak nya tersebut.

Senyum di wajah Tiger mengembang, perlahan Ia membalas kecupan di tangan Bee, bahkan Ia mengecup beberapa kali baik itu punggung atau telapak tangan nya, lalu Tiger melepaskan tangan Bee, memajukan wajah nya, mengecupi pipi dan kening Bee.

"Kakak yang minta maaf, sayang, Kakak udah kelewatan,"  ujar Tiger lembut.

Tiger merengkuh Bee ke dalam pelukan nya, menenggelamkan Bee di dada nya yang bidang, menghirup aroma vanila yang menguar dari tubuh Bee.

Sehari saja di abaikan oleh Bee, Tiger merasa sudah diabaikan selama setahun, lebay memang, tapi itu benar, karena mulai dari masih menjadi embrio saja, mereka sudah bersama.

"Kakak sayang Bee," bisik Tiger.

"Bee juga."

Bee tersenyum dalam pelukan Tiger, sebenarnya, Bee tidak terlalu marah kepada Tiger, Ia hanya kecewa dan terluka akibat perkataan Tiger, walaupun itu ada benar nya.

Triplet [END]Where stories live. Discover now