🍒 Nadia lesbi? 🍒

96 9 0
                                    





#AuthorPOV

"Ki, nggak ada niatan keluar?"

Riki menggeleng.

"Mau makan sesuatu, ada warung deket sini nggak sih?"

Lagi-lagi Riki membalas dengan gelengan tak tahu.

"Ishh, bisu lo? Geleng-geleng mulu." Cibir Ziva lalu melirik jam.
Menunjukkan pukul setengah 4 sore.

"Kalo bunda nyariin, bilangin gue ke warung."

"Hm," balas Riki.

.
.

Ziva mengayuh sepedanya perlahan menyusuri jalanan komplek. Mencari-cari warung makanan yang mungkin menarik baginya. Untungnya cuaca tak terlalu terik juga, jadi Ziva bisa nyaman lama-lama bersepeda.

"Baru ngeh rumah-rumah disini elit-elit semua, pantesan yang jualan rada sepi." Gumam Ziva.

Creettt...

Ziva tak sengaja menoleh pada pagar besi yang bergeser.

Dan...

"Eh, Kak Randy?"

Randy menoleh sekilas lalu kembali fokus pada pagar rumah.
Mendorongnya sedikit kesusahan karena macet. Setelahnya motor ia keluarkan dan kembali menutup pagar rumah.

Ziva masih memperhatikan pergerakan Randy. Hingga cowok itu kembali menunggangi motornya.

Brummm...

Motor melaju membuat Ziva hampir saja melemparkan umpatan.

"Wahh... Anjirlahh. Gue tau coba ngehindar, tapi nggak gini jugaa." Ziva mengayuh cepat sepedanya mengejar motor yang Randy kendarai.

Untung saja laju motor tersebut lumayan pelan jadi Ziva dapat menyusul.

"Kak," panggil Ziva.

Motor berhenti dan cowok itu menoleh dengan ekspresi datar.

"Ziva tau kakak menghindar sesuai yang Ziva minta. Tapi apa kakak sampe lupa caranya menyapa? Dan... Oh yaa, yang tadi rumahnya kakak? Berarti kita tetanggaan?" Tanya Ziva beruntun

Randy menghela nafas karenanya.

"Jadi mau kamu sebenarnya apa?"

Ziva langsung kicep, tak tahu harus berkata apa.

"Kok diem?"

"Yaa... Karena nggak tau mau ngomong apaa."

Terlihat Randy menghela nafas jengah. "Mau kemana?" tanyanya keluar dari topik sebelumnya.

"Nggak tau, keliling aja." Jawab Ziva seadanya.

"Oh ya, kakak belum jawab pertanyaan Ziva. Yang tadi rumahnya kakak?" tanya Ziva ulang.

"Bukan, rumah papa saya."

"Ishh, sama ajaa kalii."

"Bedaa, kalau itu rumah saya. Berarti atas nama saya, bukan papa saya." Debat Randy.

"CUT!" seru Ziva menginterupsikan agar pembahasan barusan sampai di situ saja.

"Kakak mau kemana?" tanya Ziva.

"Emang kenapa? Mau ikut?"

"Emang kemana?"

"Mau ikut apa nggak?" Randy bertanya kembali.

"Tapi kemana?" jengah Ziva.

"Yaa, mau ikut nggakk?"

"Astaga, ganteng-ganteng kok sengklek." Gumam Ziva capek dengan cowok disebelahnya itu.

I'll be your girlfriendМесто, где живут истории. Откройте их для себя