🍒 Pergi 🍒

46 12 1
                                    




#AuthorPOV

"Udah semua? Hmm, Kira-kira ada lagi nggak yang kurang?" monolog Irene menatap hidangan yang tersedia diatas meja.

Keluarga Tamara akan datang bertamu dengan seorang anggota keluarga baru mereka. Yakni menantu keluarga Tamara, istri dari Alfred.

"Nyonya, Tuan Alfred dan keluarganya telah sampai."

"Oh yaa, astaga." Irene lantas bergegas menuju ruang tamu untuk menyambut kedatangan keluarga besar Tamara itu. Tampak Albert~sang suami sudah disana terlebih dahulu.

"Halo tante," sapa Alfred pada Irene.

"Hai sayang, kamu apa kabar. Oh ya, ayo duduk dulu. Bi, panggilin Ziva sama Alex diatas."

"Baik Nyonya."

"Gimana pengantin baru, semuanya lancar?"

"Lancar dong tan, lancar banget malahan." Jawab Riki, padahal jelas-jelas sang kakak yang dilempar pertanyaan.

"AAAaaaa"

Irene dan yang lainnya lantas menoleh kala mendengar suara teriakan itu.

"Itu si Bibi kenapa?" Irene bangkit berdiri untuk memastikan.

Dan kala ia menghampiri, tampak ART tersebut terduduk lemas di lantai depan pintu kamar Ziva.

"Ada apa Bi?" tanya Irene khawatir.

"Nyo--nya..." ucapnya bergetar.

"Nyo--nyaa..."

"Ada apa Bi? Bisa katakan dengan jelas."

"Nyonya, Tuan muda dan Nona Ziva..."

"Hm?" Irene ikut menatap pintu yang tertutup itu. "Ada apa dengan mereka?"

"Mereka--"

Cklekk...

"Hm? Kok Alex ada dikamarnya Ziva?" heran Irene kala mendapati kedua anaknya muncul dari balik pintu.

Keduanya diam.

"Bi, kenapa Bibi teriak? Ada apa dengan Ziva dan Alex?"

"Nyonya..." ART itu sedikit ragu untuk mengatakan apa yang telah ia lihat.

"Katakan!"

"Ma, ada apa ini ribut-ribut." Albert datang menghampiri.

"Saya melihat Tuan muda dan Nona Ziva... Berciuman dikamar."

Irene terdiam. "BIBI!"

"Ma," tegur Albert kala istrinya itu terlalu menaikkan suaranya.

"Bibi jangan mengada-ngada," amuk Irene masih tak percaya.

"Saya tidak mengada-ngada Nyonya, saya benar-benar berkata jujur."

"Saya tidak mau tau, sekarang juga kamu pergi dari sini! Kamu saya pecat!"

"Ma,"

"Maaf Nyonya, saya minta maaf. Saya tidak bermaksud menuduh Tuan muda dan Nona Ziva. Saya berkata yang sejujurnya."

"Saya tidak mau dengar lagi apapun, sekarang pergi dari sini."

"Sebentar," henti Albert. Ia beralih menatap Alex dan Ziva bergantian.
"Kenapa kalian hanya diam?"

"Pa," tegur Irene kala suaminya meragukan putra putri nya.

"Jawab papa, kenapa hanya diam!"

Alex balas menatap sang papa, tanpa ragu ia berkata. "Yang Bibi katakan benar."

I'll be your girlfriendWhere stories live. Discover now