39: Menerima

1.4K 104 22
                                    

'Ini semua sakit Sa.'

'Cukup sama kamu aja, aku nggak mau lagi jatuh cinta.'
-Azka

Happy Reading....
Jika kata mencintai tidak harus memiliki, Digo setuju dengan kalimat itu.

Sekarang waktunya.

Waktunya semuanya harus dijelaskan secara transaparan, terbuka, dan tidak ada yang perlu dirahasiakan lagi.

Azka mengangkat kepalanya setelah sekian lama tertunduk mendengarkan semua penjelasan Kansa kepadanya. Ada Digo juga, ada Regaza.

"Brengsek." Cicit Regaza dengan tatapan kosong.

Digo mengelus pundak Kansa memberikan ketenangan kepada gadis itu.

"Aku minta maaf Ka." Azka membuang tatapannya kearah jendela, air mata lelaki itu meluncur begitu saja.

"Gua nggak nyangka lo sebrengsek itu Sa." Regaza menggeleng tidak percaya.

"Lo bisa diem nggak?" Ujar Digo menatap Regaza tajam.

Dada Kansa sakit menahan isakan, "Gue minta maaf." Ujarnya dengan suara bergetar.

"Udah." Azka bersuara. Lelaki itu tidak sanggup melihat gadisnya menangis seperti ini.

Jempol Azka naik mengusap air matanya sendiri, "Jadi ini memang keputusan kamu?"

Kansa mengangguk, "Yang terbaik buat kita."

Azka menarik nafasnya, paru-parunya terasa pengap sejak tadi.

Untuk mengeluarkan dua kalimat saja rasanya sangat berat bagi Azka, lelaki itu menutup matanya sejenak.

Mengambil nafas lagi hingga dirasa mampu untuk mengucapkannya.

Kepalanya naik turun dua kali, bibirnya dipaksa untuk tersenyum walaupun pedih luar biasa.

"Oke."

Jawaban Azka bukannya membuat Kansa gembira, justru hatinya seperti diremat ribuan jarum. Sakit, sesak, bercampur menjadi satu. Gadis itu menangis semakin menjadi-jadi.

Tangan Regaza terkepal menahan emosi, lelaki itu menarik lengan Digo.

Regaza mencengkeram erat lengan lelaki itu, untuk keluar dari ruangan Azka.

"Lo liat? Kansa sukanya sama Azka."

"Bukan sama lo!" Dengan segala sifat milik Regaza, tidak segan lelaki itu menyinggung Digo.

"Za." Kansa tiba-tiba keluar dari pintu ruangan.

"Lo nggak tau apa-apa!" Ujar Kansa.

"Atau jangan-jangan..." Regaza berkacak pinggang.

"Jangan-jangan apa?" Tanya Digo.

"Kansa udah lo hamilin," Digo membelalakan matanya.

Plak!

Regaza tertoleh kesamping setelah lelaki itu menamparnya dengan tangan kosong.

Kaos Regaza Digo tarik sehingga lelaki itu selangkah lebih dekat kearahnya.

"Jaga bicara lo!" Sentak Digo.

"Gue nggak lagi hamil Za! Kalo lo nggak percaya ayo ke dokter kandungan sekarang!" Kansa merasa terhina Regaza menduga dirinya tengah hamil.

AZKARINO✔️[TAMAT]Where stories live. Discover now