29: Azka Cemburu

1.1K 73 2
                                    

Happy Reading

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Happy Reading...
Riuh para penggemar band Armada menghibur alun-alun Semarang. Mereka mengangkat tangan, menyanyikan lagu bersama-sama.

"Gue pengen pulang." Ditengah keriyuhan penonton, Kansa menarik baju Digo.

"Bentar lagii." Jawab Digo sedikit melantangkan suaranya.

Pasalnya sejak tadi Kansa tidak nyaman disini, penonton begitu banyak dan lelaki yang telah mengajaknya keluar malam ini juga asyik dengan dirinya sendiri. Mungkin jika Kafka tadi tidak memaksa untuk mau diajak pergi dengan Digo, Kansa tidak akan sudi keluar bersama Digo.

"Ayo!" Kansa menarik tangan Digo.

"Katakanlah sekarang kau masih menginginkannya!" Alih-alih menuruti ajakan Kansa, lelaki malah  melepas kasar tangan Kansa dan lanjut bernyanyi bersama.

"Kurela kau dengannya, asal kan kau bahagiaaaaa."

Kansa menutup kedua telinganya, "Yaudah gue balik sendiri!"

Kansa melewati ratusan kerumunan manusia, beberapa kali dia hampir dibuat jatuh karena terdorong orang orang.

"Permisi." Ucap Kansa menyibak kerumunan.

"Eh!" Tuh kan dia terdorong lagi, namun untungnya ada pundak seorang lelaki yang membuatnya tidak jadi jatuh.

Kansa melanjutkan langkahnya, ia sekarang sudah bebas dari keramaian dan kehebohan fans yang membuat kepalanya pusing.

"Kansa?" Panggil seseorang dari arah belakang.

Kansa memutar tubuhnya, "Azka? K-kok lo disini?" Kansa mengedarkan pandangannya memastikan Digo tidak berada disini.

"Diajak Tomi, tu orangnya." Tunjuk Azka.

"Lo sama siapa?" Azka melihat kanan-kiri.

"Sama... anu, Adel. Iya sama Adel." Kansa menggigit bibir bawahnya, semoga Azka percaya.

"Adel sekarang mana? Kok lo sendirian." Tanya Azka membuat Kansa gelagapan.

"Iya dia lagi ke mana gue juga nggak tau, tiba-tiba kepisah." Jawab Kansa bingung.

Azka menatap Kansa lama, tatapan lelaki itu tidak bisa Kansa tebak. Sulit diartikan. Jantung Kansa berdebar kencang, dia berusaha menetralkan wajah cemasnya.

"Ka cari minum yuk, haus ni." Kansa menggandeng tangan Azka.

Mereka duduk di sebuah warung yang menyajikan sosis bakar dan minuman cup.

"Kok bisa ya kita ketemu disini." Beo Azka mengaduk boba yang ia beli.

"Tau padahal nggak janjian ya." Kekeh Kansa.

"Tapi kalau tadi pundak gue nggak lo tabrak gue juga nggak mungkin sadar lo disini." Azka menyentuh pundak yang Kansa tabrak tadi.

"Lah tadi pundak lo?" Kansa menutup mulutnya menahan tawa.

AZKARINO✔️[TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora