28: Mendadak Ngeblank

1.1K 85 4
                                    

Bisa nggak dek?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bisa nggak dek?

Kalau nggak bisa, sini mas ajarin

---000---

Happy Reading...
"Serius? Lo nggak santet Azka kan Sa?"

"Ya nggak lah Del, gila kali ya maen santet orang." Kansa mengacak rambut Adel.

"Harusnya lo bilang makasi ke gue Sa." Ela merangkul pundak Kansa sambil tersenyum.

"Makasi buat apa?" Tanya Adel yang diangguki oleh Kansa.

Ela menghembuskan nafasnya, "Kan gue yang punya ide lo harus kalem di depan Azka. Sekarang lo liat kan? Azka bisa jadi pacar lo karena lo nggak gatel sama dia."

"Takdir itu mah!" Sahut Adel.

"Iya deh Iya... Makasih ya Aalona Ela Satika atas semua saran dan larangan ini itu nya." Kansa memasang senyum walau terlihat terpaksa.

"Haha.. becanda gue Sa. Iya Adel bener, itu mah takdir. Gue cuma dikirim tuhan buat memberi petunjuk."

"Sa! Noh orangnya!" Adel menepuk pundak Kansa lalu menunjuk kedatangan Azka.

"Panjang umur tu." Ucap Ela.

Kansa ingin menghampiri Azka namun dilihat dari cara lelaki itu berjalan, dia tampak beda.

Azka memijat tengkuknya yang terasa pegal, efek LSD yang ia konsumsi tiga sekaligus masih membekas hingga pagi ini. Dia merasa setengah berada di dunia imajinasi lalu setengah lagi sadar berada di alam nyata.

"Hey." Kansa menepuk pundak Azka.

Azka berjingkrak kaget.

"Eh! Ngagetin banget ya?" Kansa menyengir.

"Terlalu semangat Sa."

"Gimana? Udah sembuh?" Tangan Kansa mengapit lengan Azka.

"Udah. Sebenarnya udah sembuh pas pulang dari rumah sakit, tapi kan lo ngelarang gue berangkat."

Azka mengangguk membalas sapaan adik kelas, kemudian dia menatap Kansa lagi. "Kan belum beneran sembuh."

"Gue mau ke kamar mandi, lo duluan gapapa kan?" Ucap Azka menunjuk letak kamar mandi.

"Gapapa, cepetan balik ya."

Azka mengangguk, lelaki itu berdiri di bawah tangga menunggu Kansa naik ke atas. Setelah punggung gadis itu tidak terlihat lagi, Azka melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang terletak di lantai bawah.

Azka mengerjapkan matanya di dalam air. Kedua tangannya berpegangan pinggiran wastafel, matanya tampak sayu dengan garis hitam di bawahnya.

"Minggir lo!" Tubuh Azka digeser kasar.

AZKARINO✔️[TAMAT]On viuen les histories. Descobreix ara