38: Tersakiti

1.5K 95 15
                                    

Halo teman.

Bagaimana kabarnya?

Masih sempat wattpad-an?

Iya aku tau sekarang udah mulai masuk sekolah

Kita sama-sama pulang sore ya kan?😭

Sampai nggak sempet ngerangkai cerita ini huhu...

Oke langsung aja!

Happy Reading...
"Awaaaaas!!"

Sreeeettt!

Sorot lampu terang menyorot silau mengenai matanya, Azka terpental jatuh.

Aargh!

Azka memegang pundak kanannya yang terasa sangat sakit.

Para pengendara motor berhenti untuk melihat kondisi Azka, mereka hanya berdiri bahkan beberapa ada yang memfoto Azka yang tergeletak di aspal sambil meringis kesakitan.

Sejumlah orang menyeret paksa laki-laki yang baru saja keluar dari mobil putih.

Dikelilingi banyak orang membuat Azka semakin stress.

Pusing.

Hingga akhirnya dia merasa tidak menyentuh aspal lagi.

Tubuhnya digotong medis ambulan rumah sakit. Mereka memasang tabung oksigen dihidung Azka. Pergelangan tangan Azka dipegang kuat.

Gerakan tak terkontrol membuat Azka tidak kuasa menahannya. Tubuhnya kejang-kejang, nafasnya sesak, bayangan orang-orang berwajah seram terus menghantuinya hingga saat ini.

Argh!

Suntikan berhasil medis berikan untuk Azka. Kini lelaki itu merasa seluruh tubuhnya lemas tidak berdaya.

Azka benar-benar kesulitan merespon keadaan sekitar. Azka lupa bagaimana cara berpikir.

...

Hp Azka menggunakan pin untuk dapat di akses. Kontak bernama 'Gaza' satu-satunya nomor yang terdaftar dalam panggilan darurat layar kunci hp Azka.

"Ya, saya sendiri." Regaza menguap lebar, dering telepon mengganggu istirahatnya.

"--Kok bisa?" Ada nada tidak percaya.

"Saya kesana sekarang!" Regaza bangkit dari kasur, mengenakan jaketnya dengan asal.

Regaza cemas setelah mendengar kabar dari rumah sakit bahwa Azka tertabrak mobil. Pihak rumah sakit tidak memberi tau seberapa parah luka Azka. Yang jelas, lelaki itu sangat ingin cepat tiba di rumah sakit dan melihat bagaimana kondisi Azka sekarang.

"Kenapa bisa ketabrak sih lo anjing." Gumam Regaza kesal menatap Azka dari balik kaca transaparan.

Regaza tidak melihat tubuh Azka berdarah, diperban atau luka-luka parah lainnya. Dia hanya melihat, lelaki itu terbaring dengan mata terpejam serta tabung oksigen yang berada di mulutnya.

"Mas, tolong jangan laporin saya ke polisi." Lelaki yang diketahui telah menabrak Azka secara tidak sengaja, meminta Regaza untuk berdamai.

Regaza melirik lelaki itu sekilas.

"Sepertinya, tadi mas itu sedang mabuk. Tadi saya lihat dia meracau sendiri, jalannya juga sempoyongan." Mereka juga membawa saksi yang bersedia menengahi.

"Apa?" Regaza menatap bapak-bapak berusia kurang lebih empat puluhan.

"Nah kan, jadi saya tidak sepenuhnya salah."

AZKARINO✔️[TAMAT]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant