04: Ketahuan Kerja!

1.9K 107 3
                                    

Call me; Gees
Happy Reading...
Pukul setengah tujuh Kansa sampai di sekolah. Gadis itu ingin pergi ke perpustakaan meminjam buku biologi untuk pengambilan nilai minggu depan. Namun niatnya dia urungkan saat melihat Azka diam di tempat duduknya, sambil menunduk ke bawah.

"Tumben pagi pagi udah dateng?." Kansa menyapanya.

Pandangan Azka naik menatap wajah Kansa, "Piket."

"Owalah." Kansa manggut-manggut.

"Lo kenapa?," Kansa lanjut bertanya.

"Sakit?"

Azka menyengit, "Sakit? Nggak gue nggak sakit."

"Kansa!" Panggil Ela.

Kansa menolehkan pandangannya ke timur, tempat Ela duduk.

"Ayo ke perpus" ajaknya.

Tanpa persetujuan Kansa, Ela menarik tangannya. Sedangkan Adel mengikuti langkah mereka dari belakang. Di ambang pintu, mereka papasan dengan Laras bersama Rinta, entah apa salah mereka bertiga karena Laras menatapnya tajam.

Laras mendudukkan dirinya disamping kursi kosong dekat Azka.

"Waw, seneng gue lo mau nepatin janji lo." Laras menyangga kepalanya dengan kedua tangan di atas meja.

Azka menghela nafasnya lelah, "Lo jangan main-main sama gue."

"Aku nggak main-main kok. Ini buat lo." Laras memberikan Azka sebotol minuman rasa jeruk.

Azka melirik minuman itu malas, dia beranjak berdiri.

Kepala lelaki itu pening, tambah pening lagi ketika melihat Laras.

"Mau kemana?" Laras menarik tangannya.

Badan Azka yang amat lemas pagi ini menjadi terduduk lagi, ketika Laras menarik tangannya "Bisa nggak sih lo gausah gangguin gue." Ucap Azka pelan, namun tegas.

"Ok. Fine. Jangan lupa nanti pulang sekolah anterin gue pulang." Laras dengan entengnya mengatakan itu, gadis itu menepuk pundak Azka dua kali lalu beranjak pergi. Sorry, gue bukan babu lo.

Azka berjalan pelan menuju lapangan sekolah, ratusan siswa berada disana menyaksikan basket yang dimainkan oleh Regaza.

Azka menemukan Andra yang berada bersama Satya. Lelaki itu menepuk pundak Andra pelan, duduk bergabung dengan mereka. Andra melirik Azka sekilas,

Menawarkan rokok

Azka mengambil satu batang rokok yang tinggal tersedia empat itu.

Azka tidak peduli tatapan menyelidik yang mereka berikan kepadanya. Pasalnya Azka berani merokok disekolah secara terang-terangan.

"Join yok?" Ajak Tomi.

Azka menggeleng, "Nggak mood gua." Lagian disitu ada Regaza, pasti nanti dia marah jika Azka ikut.

Tomi berdecak kesal, lelaki itu membersihkan celana pramukanya yang agak kotor karena duduk di semen.

Tomi melambaikan tangannya tinggi-tinggi, minta dioper bola.

"Join ah." Satya beranjak berdiri dan bergabung ke permainan.

"Ka." Andra menyenggol lengan Azka pelan.

Azka terlihat menikmati setiap hisapan dari tembakau itu, sampai enggan menoleh kepada Andra.

"Liat tuh cewek-cewek pada bisik bisik ngliatin elo." Bisik Andra.

Azka menatap keseberang lapangan, dan benar saja. Mereka berusaha mencuri pandang Azka diam-diam.

"Alah." Azka mendengus.

AZKARINO✔️[TAMAT]Where stories live. Discover now