YD XXXIX

6.4K 926 11
                                    

"Kemana aja semalaman gak pulang?"

Clara yang baru saja memasuki pintu utama dibuat tersentak mendengar suara tegas Jennie. Gadis itu mengangkat wajahnya, menatap wajah dingin Jennie takut-takut.

"A-aku nginep di apartemen temen mbak.."lagi-lagi Clara harus berbohong untuk menyelamatkan dirinya.

"Siapa? Kamu gak pernah cerita kalau punya temen dekat"todong Jennie membuat Clara mati kutu, jari-jari tangannya meremat satu sama lain tanda ia sangat gugup sekarang.

"Itu.. Si.. A-alexa-nah iya Alexa"rasa-rasanya Clara ingin mengutuk mulutnya yang asal berbicara. Bagaimana bisa dia menyangkutpautkan Alexa padahal ia sendiri tau bahwa perempuan itu masih memiliki hubungan darah dengan Jennie? Bisa saja kebohongannya terungkap kan?

Jennie menatap curiga ke arah Clara, ia rasa keduanya tak sedekat itu.

"Kamu gak bohong kan?"pertanyaan itu membuat Clara menggigit bibir dalamnya, oh ayolah, bukankah sangat ketara gadis itu tidak bisa berbohong?

"Clara"

"Eng-"

Ting tong

Suara bel membuat Clara bernafas lega. Siapapun seseorang yang ada di luar sana, Clara sangat berterimakasih.

Selaku yang paling dekat dengan pintu Clara berbalik, membuka pintu untuk mengetahui siapa yang datang.

Klek

"Hai"

Damn

"A-alexa?"wajah Clara menegang, ia mematung di tempatnya.

Kenapa harus sekarang, Tuhan..

"Siapa?"tanya Jennie mendekat membuat Clara pasrah menghadapi apa yang terjadi selanjutnya.

"Loh, Alexa?"kaget wanita itu menatap Clara dan Alexa bergantian.
"Bukannya kamu habis dari sana?"tanyanya pada Clara lalu beralih pada Alexa. "Terus ngapain lo dateng?"

Jennie menyipitkan matanya. "Kamu bohong sama mbak, Ra?"

"Mbak, a-aku-"

"Dih emang bener kok, gue kesini tuh mau balikin HP-nya yang ketinggalan--nih"Alexa menyerahkan benda persegi yang ada di dalam tas-nya pada Clara membuat si empu terkejut lalu menatapnya penuh tanda tanya.

flashback on

Jake menatap cemas lobby apartemen di hadapannya. Niat awal ia ingin mengatarkan Clara dan menjelaskan semuanya pada Jennie, tapi Clara menolak mentah-mentah niatnya itu. Tetapi dengan bermodalkan nekat, disinilah Jake sekarang berada, berdiri di depan bangunan menjulang tinggi setelah berhasil mengikuti Clara diam-diam.

Digenggamannya ada sebuah benda persegi yang memang ingin ia kembalikan pada gadis itu, namun masih maju mundur ingin memberikannya sekarang karena takut Clara akan marah nantinya.

"Masuk aja kali ya?"monolognya.
"Gue cuma berdiri disini berasa cupu anjir, teroboh aja kyknya--tanggung jawab"

Baru 2 langkah tungkainya bergerak, atensinya menangkap seseorang yang sangat ia kenali yang ternyata juga menyadari presensinya.

"Hai Jake!"sapa wanita itu mendekat, namun Jake sama sekali tidak bereaksi.
"Ngapain?"tanyanya melanjutkan.

Jake menatap benda yang ada digenggamannya dengan Alexa secara bergantian. "Lo tau Clara tinggal di unit berapa?"pertanyaan tiba-tiba membuat si wanita mengernyit.

"Mau ketemu Clara?"tanya Alexa. Jake mengangguk.

"Pilihannya, kalau kamu masih mau ketemu Clara lagi, mending jangan masuk. Tapi kalau kamu siap ini kali terakhir ketemu Clara, ayo, aku tunjukin unitnya"jelas Alexa membuat lelaki itu diam tampak berpikir, sepertinya dia tau maksudnya.

"Emm, boleh gue minta tolong?"

"Apatuh?"

Jake menyodorkan ponsel yang sedari tadi dipegangnya pada Alexa. "Bisa tolong kasi ini ke Clara? Tadi pagi dia buru-buru jadi ketinggalan"

Alexa menerima benda itu, memandanginya dengan alis menyatu lalu beralih menatap Jake dengan senyum nakal.

"Gausah mikir macem-macem"sanggah lelaki itu cepat karena tau apa yang Alexa pikirkan tentangnya dan Clara.

"Kok panik? Emang aku mikir apaan?"senyum Alexa semakin puas begitu melihat Jake menggigit bibirnya.

"Makanya nikahin dongg, biar gak perlu sembunyi-sembunyi kalau mau 'itu' "

flashback off

Clara menghembuskan nafas lega, melirik pintu kamar Jennie lalu berucap pelan. "Makasi ya Alexa.. Makasiii banget"

"Santai aja kali"balas Alexa dengan senyumannya.

"Ngomong-ngomong, sampai kapan kamu mau sembunyi-sembunyi terus buat ketemua Jake sama anak kamu? Gak ada niatan jelasin ke mbak Jennie?"tanya wanita itu membuat Clara berpikir. Sebenarnya dia juga ingin, tapi tidak tau harus menjelaskan dari mana.

"Mungkin nanti"jawab Clara.

Alexa menggela nafas lalu mengangguk paham. "Kalau mau jelasin nanti, kamu harus ajak Jake, karena seharusnya yang jelasin semua itu dia"sarannya namun Clara menggeleng tanda tak setuju.

"Aku rasa itu bukan ide yang bagus, kamu tau sendiri mbak Jennie gimana? Bukannya dikasi izin, bisa-bisa aku dilarang buat ketemu mereka"ujar Clara. "Untuk itu kamu gak perlu khawatir, aku bisa urus sendiri"lanjutnya meyakinkan Alexa.

Kadang Clara bingung dengan Alexa, wanita itu bisa dibilang orang asing yang baru dikenalnya, tapi ntah mengapa selalu membantunya dan berusaha agar hubungannya dengan Jake baik-baik saja.

"Sekiranya kamu butuh bantuan aku, bilang aja ya? Jangan pernah sungkan"Alexa memamerkan senyum manisnya, sampai-sampai batin Clara kembali memuji wanita itu.
"Kalau mbak Jennie udah kamu anggap kyk keluarga sendiri, begitupun aku, anggap aku keluarga kamu yaa, Clara.."



















































Jangan lupa streaming anak-anak!
Mereka keren banget tauuu!!


Tbc...

YOUNG DADDY || JAKE SIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang