YD XV

9.9K 1.2K 115
                                    

"Muka lo suram amat? Kyk masa depan Minhee"

Tuk

Celetukan Jisung pada Jake membuat lelaki tinggi itu mendapat hadiah lemparan bolpoin dari Minhee.

"Gue diem aja ya Sung, jangan mancing"kesal Minhee memungut bolpoinnya yang terlempar cukup jauh.

"Baperan lo"ucap Jisung mengelus kepalanya.

"Jangan diganggu Sung, dia baru ditolak"sahut Jay yang sedari tadi diam memaikan ponselnya di pojok kelas.

"Pantes kyk cewek PMR"

"PMS!"ralat Minhee cepat selanjutnya ia malu karena mendapat tatapan sekelas.

Jisung hanya bisa tertawa puas melihat wajah Minhee, lalu ia kembali beralih pada Jake.

"Napa bro?"tanyanya duduk di hadapan Jake yang sedang membaca buku. Mendekati ujian akhir memang pegangan lelaki itu adalah buku.

"Emangnya gue kenapa?"tanya Jake balik.

"Mata lo udah kyk orang sakaw"jawab Jisung reflek netra Jake membulat seraya menegakkan tubuhnya.

"Keliatan?"bisik Jake membuat Jisung mendelik.

"Beneran sakaw lo? Narkoboy?!"pekiknya tertahan.

Buk

Pertanyaan nyeleneh itu mendapat pukulan buku dari Jake.

"Mulut lo dijaga"peringat Jake dengan wajah berganti datar.

"Ya kan kirain"Jisung mendengus mengelus kepalanya. Berdoa-lah dia agar kepalanya tidak terkontaminasi karena terus dipukul.

"Jakeee!"

Pekikan dari luar sana sontak membuat bahu Jake merosot, dia menelungkupkan kepalanya di meja.

Pintu kelas dibuka dengan kasar menampilkan seorang primadona sekolah yang tak lain adalah Vanessa.

"Jake!"Vanessa mendekat, mendorong Jisung dan mengambil tempat duduk lelaki itu membuat sang empu hampir terjungkal.

"Lampir setan"umpat Jisung bergumam.

Vanessa tidak menanggapi, dirinya terus menggoyangkan lengan Jake dengan brutal.

"Jake ih, aku mau ngomong!"kesalnya membuat Jake mengangkat kepala.

"Apa?"tanya lelaki itu dengan wajah malas.

"Temenin aku ke kantin ayo"ajaknya menarik tangan Jake untuk berdiri namun si empu menahan.

"Doyoung gak dateng?"padahal Jake menanyakan hal yang biasa saja, tapi wajah Vanessa berubah garang.

"Kamu apa-apain sih?! Kenapa jadi Doyoung?!"Jake yang terlalu malas menanggapi hanya mengendikkan bahu acuh, ia kembali membaca bukunya.

"Ayo Jake..."rengek Vanessa memaksa, dia tidak perduli kini semua pasang mata menatap jijik ke arahnya.

"Bentar lagi ujian, mending kamu belajar"ucap Jake membalikkan halaman bukunya.

"Bisa di rumah, kamu juga bisa belajar di rumah——tutup aja ish!"dengan kasar Vanessa menutup buku Jake, kini pandangan lelaki itu menatap lekat matanya, ingin marah namun tak bisa.

Jake menghela nafas "Kamu sendiri aja ya? Aku masih mau baca materi dikit lagi"ucap lelaki itu selembut mungkin.

"Kamu gak mau? Oke"Vanessa ancang-ancang ingin mengeluarkan ponselnya dari saku, namun ditahan oleh Jake.

"Sa"

"Makanya ayoo"gadis itu kembali merengek.

"Heh benalu!"semua mata yang tadinya fokus pada 2 insan itu kini beralih pada 5 orang gadis yang duduk melingkar.

"Lo kalau mau menye-menye jangan di kelas orang, jijik tau gak liatnya"Ryujin, gadis tomboy itu menyeletuk.

"Dih, pacar-pacar gue, sirik lo"sarkas Vanessa tak mau kalah.

Ryujin menyunggingkan senyumnya "Sorry aja nih, tapi gue gak bisa sirik sama orang yang harganya jauh lebih MURAH di bawah gue"ucap gadis itu disahuti tawa keempat temannya.

"Padahal lakinya udah keliatan jijik banget gitu sama dia, tapi tetep aja menye-menye——dasar lontai"timpal gadis berdarah Cina yang ada di sana. Ningning.

Vanessa menggeram marah, matanya menungkik menatap kelimat orang yang memandang remeh dirinya. Ia beralih pada Jake.

"Awas aja kamu"ucapnya sebelum pergi dari sana tak lupa membanting pintu.

"Untung betina, kalau gak udah gue bantai"celetuk Jay kembali fokus pada ponselnya.



















Tbc...

YOUNG DADDY || JAKE SIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang