YD I

24.5K 2.2K 139
                                    

Pacaran? Tidak. Bahkan saling bertegur sapa saja tidak pernah. Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan. Kedua insan itu juga baru mengetahui bahwa mereka menimba ilmu di tempat yang sama setelah insiden malam itu terjadi.

"Kasian ya dia, udah orang tuanya gak ada, tinggal sendirian, malah sekarang mau dikeluarin dari sekolah"kini kelima pasang mata itu menatap pergerakan seorang gadis yang sedang menuju toilet.
"Baru juga berapa bulan make putih abu-abu"lanjut lelaki dengan rambut blonde tersebut.

Jisung, Yedam, Minhee, Jay, dan Jake.

"Lagian cowoknya payah, gak main aman"

UHUK

Celetukan frontal Jay membuat salah satu dari mereka tersedak minuman. Siapa lagi kalau bukan Jake.

"Makanya kalau mau ngomong telen dulu bro"Jisung menepuk-nepuk punggung Jake.

"Tapi dia gak punya pacar, katanya sih ya, gara-gara jadi barista di club"Minhee, memang lelaki satu ini biang gosip.

"Udahlah, gausah diceritain, gak relate juga sama hidup lo"ujar Yedam. Si murid kesayangan guru, pintar, multitalenta, dan yang menjadi idaman para gadis karena lelaki itu anggota rohis.

"Tau lo, 11 12 sama betina"timpal Jisung membuat Minhee diam karena sudah dikeroyok.

"Gue cabut"Jake berdiri dari duduknya langsung melengos dari sana, bahkan dia tidak memberi kesempatan pada temannya untuk sekedar bertanya 'kemana'.

Langkah Jake berjalan menuju toilet perempuan, dia khawatir karena wajah Clara tampak pucat ketika melewatinya tadi.

Jake menghentikan langkahnya tepat di depan toilet, sebenarnya dia ingin masuk, tapi bisa-bisa dirinya mengundang masalah baru.

"Eh tunggu"Jake memanggil seorang siswi yang baru saja keluar dari dalam sana.

"Gue?"tanya siswi ber-name tag Hellen tersebut menunjuk dirinya yang diangguki oleh jake.

"Di dalem banyak orang?"tanya Jake melirik pintu toilet.

Bukannya menjawab, gadis berkuncir kuda tersebut memberikan pandangan curiga.

"Bisa tolong ajak yang lain keluar?"tidak mengindahkan tatapan gadis itu, Jake kembali bersuara.

"B-bisa"jawab gadis itu masuk ke dalam toilet, tak berselang lama dia kembali bersama 3 orang siswi lainnya.

"Makasi"ucap Jake bergegas masuk ke dalam toilet lalu mengunci pintunya.
Satu per satu pintu bilik ia dorong namun hasilnya nihil. Tepat di bilik terakhir, pintunya terkunci yang menandakan ada seseorang di dalam sana.

"Clara?"panggil Jake namun dirinya tidak mendapat sahutan.

Tok tok

"Ra?"

Huekk

Suara tiba-tiba itu membuat Jake mendelik, seketika wajahnya berubah panik.

"Clara? Lo gapapa? Buka pintunya!"dengan brutal Jake menggedor bilik di depannya.

Tak berselang lama, keluarlah seorang gadis dengan wajah yang sangat pucat, bahkan wajahnya seperti tidak lagi ber-pigmen.

"Lo kenapa? Mual?"tanya Jake memegang kedua bahu gadis itu yang dibalas anggukan oleh sang empu.

"Udah makan?"tanyanya lagi, namun Clara menggeleng lemah.

"Gue gak selera makan"jawab gadis itu meneteskan air mata.

"Kenapa nangis?"tanya Jake membuat Clara semakin terisak.

"Gue gak suka kyk gini, kepala gue sering sakit, mual, gak selera makan"jawab Clara disela-sela isakannya.

"Maaf"lagi-lagi hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Jake "Jangan nangis lagi yaa.."didekapnnya tubuh ringkih gadis itu. Jujur, jika waktu bisa diputar, Jake akan memilih tidak pergi ke club malam itu dan mengancurkan hidup seorang gadis yang sekarang berada di pelukannya. Lagi-lagi rasa bersalah bercampur penyesalan itu menggerogoti dirinya.

"Gue bawa susu, lo minum ya?"Jake melepaskan pelukannya, menatap wajah sembab Clara.

"Susu apa?"tanya gadis itu mengusap wajahnya.

"Pregnant mom"jawaban Jake membuat Clara mendongak, menatap wajah lelaki itu.

"Kalau gak mau makan, seenggaknya minum susu——mau ya?"tawar Jake lagi "Enak kok, gak eneg"ujar lelaki itu membuat Clara mengernyit.

"Emang lo tau rasanya?"pertanyaan itu membuat Jake menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gue penasaran, jadi gue minum——dikit"


























Tbc...

YOUNG DADDY || JAKE SIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang