22 • Without You

247 44 14
                                    

~ Dalam jangkauan mata, masih begitu dekat. Tapi, kenapa rasanya jauh sekali ~

•••

"Menor banget, deh, kayaknya?"

Cinta bertanya pada pantulan dirinya yang terlihat di cermin meja rias. Menatap dengan wajahnya agak ngeri dan tidak terbiasa. Make up bolt yang ia kenakan, serta eyes shadow berwarna gelap memberikan kesan berbeda 180° dari wajah Cinta biasanya.

Kenyataannya, semenor apa pun wajah Cinta sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenyataannya, semenor apa pun wajah Cinta sekarang. Dia selalu terlihat Cantik, hanya saja ... Cinta yang lebih senang tampil natural dengan make up tipis, kini merasa asing dengan wajahnya sendiri.

Cinta yang sudah siap dengan seragam sekolah dan sweeter rajut yang ia kenakan. Memilih untuk membuang waktu selama lima menit lagi untuk menghapus make up tersebut. Sia-sia sudah waktu yang ia habiskan selama 45 menit untuk berdandan.

Selesai merias ulang wajahnya dengan tipis, Cinta beranjak meninggalkan kamar. Menuju lantai dasar, menyapa Bi Isna yang sedang menyiapkan sarapan.

"Bunda mana, Bi?" tanya Cinta melihat Natalia tidak berada di meja makan.

"Nyonya ada urusan mendadak di kantor ...." Bi Isna menjawab. Lalu menoleh pada seseorang yang sedang duduk di sofa ruang tengah.

"Asya?!" Cinta mengenali, saat pria itu menoleh ke belakang, tersenyum sambil mengangkat sebelah tangan. Langkah Cinta berbelok menuju ruang tengah. "Arsya, kenapa bisa ada di sini?"

"Tante Natalia ngehubungin gue. Jadi, hari ini lo berangkat sekolah sama gue."

"Bukan sama Pak Anto?"

"Bukan, sama gue. Gue juga bawa mobil." Arsya melirik ke arah teras, di mana honda jazz putih miliknya terparkir.

"Ahhh, oke. Kalau gitu Cinta sarapan dulu, ya. Arsya sarapan juga."

"Lo aja, gue tadi udah."

•••

Selama di perjalanan menuju sekolah, Cinta terlihat riang dan bersenandung dengan lagu-lagu girl band asal Korea.

"Let's kill this love, yayayaya~"

Melihat tingkah lucu Cinta, Arsya yang sedang fokus menyetir, tidak bisa menutupi senyumnya. Melihat Cinta sebahagia itu, ternyata menularkan virus kebahagian juga untuk Arsya.

"Gimana rasanya dapat skorsing selama seminggu?" tanya Arsya membuka percakapan.

Cinta berhenti bernyanyi, menoleh pada Arsya sebentar. "So far, so good. Cinta punya banyak waktu luang untuk tiduran di rumah."

Apa Kabar, Cinta? (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang