44. DIA KEMBALI

15 1 0
                                    

HAPPY READING

Jangan lupa vote and comments

(Tandai Typo)

•••••

Hari kini sudah berganti. Malam panjang kini dilewati sendirian. Hari-hari yang tak lagi sama ia lewati dengan kesedihan. Tahun juga kini sudah berganti. Namun, seorang pemuda itu masih betah menutup matanya dengan damai tanpa memperdulikan gadis yang kini dibalut seragam sekolah tengah duduk di samping tempat ia tidur dan tidak lupa terus memandangi seseorang itu.

"Tahun sudah berganti Tur, Lo gak ada niatan gitu bangun dari mimpi panjang Lo itu."

"Katanya Lo gak mau buat gue nangis. Tapi setiap hari air mata gue jatuh Tur, dan itu karena Lo."

"Bangun, gue butuh Lo. Balvagos butuh Lo. Ayah Bunda Lo, semuanya mau Lo bangun tur. "

"Gue gak bisa lama-lama di sini. Ada sesuatu yang harus gue selesaikan. Dan gue harap nanti malam Lo bangun, dan gue adalah orang pertama yang bakal lihat lo bangun."

***

"Guntur gimana keadaannya?" Sekarang gadis dengan jepit rambut berbentuk kupu-kupu itu tengah duduk bersama dengan teman-temannya.

Gadis itu hanya menggeleng. Matanya hanya menatap lurus ke arah pintu kantin, berharap seseorang yang ditunggu itu datang dan menghampirinya.

"Gue salah gak sih?" Ujar Senja tiba-tiba.

"Salah gimana maksud Lo?"

"Gue salah gak sih, gak terima ajakan dia waktu itu?"

Para gadis itu seketika mengerti. " Gak. Lo gak salah itu kan tergantung hati Lo gimana enaknya."

Suasana hening.

Kantin ini ramai, tapi tanpa dirinya ini terasa sepi. Entah kenapa, biasanya anggota inti BALVAGOS itu datang dengan mengundang keributan. Tapi itu hanya kenangan belaka, kini hadirnya telah tiada tanpa dirinya, kehidupan gadis itu sepi tanpa ada yang mengganggu lagi.

Memang benar kata orang, lebih baik menghargai selagi orang itu ada.

Tanpa diduga, kedatangan Bayu dengan wajah gelisahnya mengundang tanya dibenak Senja.

"Nja ikut gue sekarang!" Bayu menarik pergelangan tangan Senja agar Senja mengikuti kemana Bayu akan membawanya.

"Bayu pelan pelan dong, ada apa sih?"

Dengan langkah yang tergesa, kini keduanya sudah sampai di parkiran tepatnya di depan motor milik Bayu.

"Ada apa sih Bay," ucap Senja

Bayu menatapnya dalam, tangan kanannya menyerahkan helm cadangan yang segaja ia bawa.

"Bayu ada apa sih?" Ucap Senja, ia masih enggan untuk menerima helm yang diberikan Bayu kepadanya.

"Guntur sadar."

Hanya dua kata itu, mata Senja terbelalak jantungnya seakan berhenti berdetak. Perlahan bibir itu mengukir senyum indah.

"Lo serius?" Tanya Senja memastikan.

"Iya, tante Niken baru kabarin gue."

"Yaudah ayo."

***

Senyum itu terus terukir di bibir tipis seorang gadis yang tengah memakai seragam khas anak SMA. Menyusuri koridor rumah sakit bersama seorang pemuda yang tak henti-hentinya memperingati gadis itu agar tidak berlari karena saking senangnya.

Tibalah mereka berdua pada satu ruangan yang ternyata di depan sana sudah ada dua orang pemuda dan sepasang suami istri dengan raut wajah yang khawatir.

Ada apa sebenarnya?

Mendengar derapan kaki, orang-orang yang awaknya duduk dengan wajah gelisah itu mengalihkan pandangan mereka

"Ini kenapa?" Tanya gadis yang baru sampai itu.

Semuanya hening.

Lalu pandangan gadis itu menarah pada jendela buram transparan yang menghalangi penglihatan.

Mata gadis itu terbelalak, jantungnya bedenyut kencang. Tangannya dingin. Kepala gadis itu terus menggeleng.

"Guntur gak kenapa-kenapa kan?"





•••••
HAI EVERYONE!

NEXT PART GAK?

SHARE CERITA INI!

(Don't forget to follow me)
zazaatan

Juni 2022

Guntur SyandyakalaWhere stories live. Discover now