25. GUNTUR, CEMBURU?

13 1 0
                                    

25. GUNTUR, CEMBURU?
.
.

Bintangnya jangan lupa ditekan oke 💛🐣

Happy Reading


Tangga gudang SMA ANDROMEDA selalu dihuni oleh empat pemuda dengan penampilan bad mereka. Siapa lagi kalau bukan Guntur, Bayu, Reyland, dan juga Gibran.

Empat pemuda itu sedang membicarakan sesuatu yang bersangkutan dengan BALVAGOS. Tapi ada saja pembicaraan yang melenceng dari sana.

Reyland, pemuda itu tengah asik menyimak sambil meminum susu rasa stroberi yang tadi sempat ia beli saat di kantin.

Tidak terasa susu kotak itu sudah habis, Reyland masih saja menyedotnya hingga menimbulkan bunyi yang kurang sedap, "lah habis ternyata."

"Berisik banget, buang napa." Gibran yang merasa terganggu langsung saja menarik kotak susu yang isinya sudah pindah ke dalam lambung Reyland.

"Buang nanti beli lagi," ujar Bayu.

"Beliin ya." Reyland berbicara sambil menunjukkan wajah imutnya.

"Iya." Memang hanya Bayu saja yang pengertian. Jadi, saat Reyland dijahili oleh dua manusia jelmaan monyet itu pasti saja ia mengadunya ke Bayu.

"Gak permen, susu pun jadi. Untung bukan susu Lo yang diperas," Ujar Gibran sambil terkekeh.

"Anjir! Mana ada lah isinya," ucap Bayu yang juga terkekeh karena ucapan Gibran.

"Permen gue dihabisin sama tuh orang, mana makasih-nya pas udah habis lagi, "ucap Reyland sambil menunjuk Guntur yang sedari tadi diam dengan bibir yang dimonyongkan.

"Napa Lo, diem bae dari tadi," tegur Gibran sambil menepuk pundak Guntur.

Tumben sekali pak ketua ini diam anteng gak ngoceh dan tidak bertingkah. Ada apa kira-kira?

"Apa sih!" Jawab Guntur.

"Yee ditanyain juga."

"Kenapa sih Lo," ujar Bayu sambil menatap Guntur.

Guntur balas menatap Bayu, "ada apa Lo sama Senja?"

Oh ternyata...

Sedangkan ketiga temannya di sana tersenyum tengil sesaat sudah mendengar penuturan Guntur tadi.

"Auuuhh bapaknya cemburu ya?" Goda Gibran sambil moncolek lengan Guntur.

"Apasih!"

"Bapaknya macam cewek PMS aja," ujar Reyland yang dibalas dengan tatapan sengit oleh Guntur.

"Lo cemburu?" Bayu kali ini bertanya sambil menatap Guntur.

Guntur merotasi matanya, "gue tanya Lo ada apa sama Senja?"

"Makanya Lo cemburu?"

"Ck. Jawab dulu."

Bayu terkekeh, "yang tadi?"

"Iya, ada apa Lo?"

"Masa sih Lo mantannya gak tau kalo Senja–"

"Iya gue tau, tapi kok Lo bisa dekat gitu sama dia?" Guntur memotong pembicaraan Bayu.

"Gue temannya emang kenapa?" Tanya Bayu sambil menaikkan sebelah alisnya.

Guntur memutar bola matanya, "mana ada cuma teman sampai tau apa yang dia suka." Guntur kemudian beranjak dari duduknya pergi meninggalkan ketiga temannya yang terus saja menggodanya.

Sepeninggalan Guntur, ketiganya terus menatap kepergian Guntur yang sudah menghilang, "akhirnya gue tau kenapa Guntur gak pernah pacaran-pacaran lagi," ujar Gibran.

"Hooh ternyata gitu, kasian sih anak orang di-php-in sama dia," ujar Reyland.

"Belom move on."

Sementara itu Guntur berjalan di koridor kelas 12, matanya lurus ke depan. Entah mengapa perasaannya kali ini susah digambarkan. Setelah melihat bagaimana interaksi antara mantannya dan sahabatnya membuatnya berpikir keras.

Di ujung sana, matanya menangkap seorang siswi yang memakai pita kupu-kupu baru saja keluar kelas sendirian. Tumben sekali gadis yang notabenenya adalah murid baru. Bukan baru lagi, sudah hampir beberapa minggu yang lalu.

Guntur berlari mengejar gadis itu, setelah langkahnya hampir dekat Guntur menepuk pundak gadis itu sehingga gadis itu menoleh, "apa?" Tanya gadis itu.

"Mau kemana?" Tanya Guntur sambil mengikuti langkah kaki gadis itu.

"Ruang OSIS."

"Ngapain?"

"Berak!"

"Berak kamar mandi sana, ngapain di ruang OSIS," jawab Guntur tetap mengikuti langkah kaki gadis itu

Kini keduanya berdiri di depan ruang OSIS yang ternyata di sana sudah ditunggu sang ketua OSIS, Nagara Samudera Dewa.

"Hai, nih kertasnya tolong ya," ucap Senja sambil memberikan selembar kertas untuk pemilihan ekstrakulikuler yang ada di SMA ANDROMEDA.

"Oke, emm.. Lo pilih musik? Kenapa gak OSIS aja," ujar Dewa sesaat setelah ia melihat pilihan Senja.

"Gak bakat gue di sana."

Dewa menganggukkan kepalanya, "oke gapapa kan Lo yang jalani."

"Kalau gitu, konfirmasi ke Gibran tanya ke dia aja, Gibran drummer-nya kok sekaligus ketuanya," lanjutnya

"Gibran lagi?" Gumam Senja yang tidak bisa didengar oleh Dewa dan juga Guntur.

"Ekhm.. udah kan, yuk Nja," ucap Guntur sambil menarik tangan Senja entah kemana Guntur akan membawanya.

"DEWA MAKASI YA!" Ujar Senja sambil berteriak kerena Guntur sudah membawanya pergi jauh dari tempat dimana ia berhenti untuk bertemu Dewa tadi.

Samar terlihat Dewa hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Guntur mau kemana sih?" Tanya Senja disela-sela tarikan Guntur.

"Udah Lo diam aja!"

Di sinilah mereka berdua berhenti, tempat dimana mereka ketahuan saat dihukum bersama dihari ini.

"Ngapain ke sini, Lo bersin gue gak tanggung jawab ya," ucap Senja.

Guntur tidak peduli dengan ocehan Senja, ia berdiri berhadapan dengan Senja dan kini menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ada apa Lo sama Bayu?"




•••••
HAI EVERYONE!

NEXT PART GAK?

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YAA
THANKS!
💛🐣

(Don't forget to follow me)
zazaatan

November 2021

Guntur SyandyakalaWhere stories live. Discover now