30. YES OR YES

17 2 0
                                    

30. YES OR YES
.
.

Votenya jangan lupa kakak

Happy Reading 🐊🐣





"Loh– GUNTUR?!"

Gadis yang baru saja keluar dari rumahnya itu sedikit terkejut melihat siapa yang datang.

"Gue kira Bayu," gumam gadis itu dengan suara yang tidak didengar oleh Guntur dan ayahnya yang berada di sana.

"Yaudah kalo gitu papa masuk ya, Senja temani Guntur dulu." Damar, pria itu kemudian masuk ke dalam rumah meninggalkan Guntur dan Senja di luar sana.

Ting...

Tiba-tiba ponsel Senja menyala, ada notifikasi pesan yang masuk. Tertera nama Bayu di sana.

BAYU!
|sorry Nja gak bisa nemenin Lo, mama gue gak ada temen dirumah.
|Kesian. Oh iya bukannya Guntur disana?
|Lo sama Guntur aja, ajak dia keliling.

Darimana Bayu tahu jika Guntur ada di rumahnya.

Tadi...

Waktu Bayu masih berada di rumah Guntur, ia masih tetap tidak ingin memberikan alamat Senja kepada Guntur. Tidak tahu alasannya apa.

"Bilang aja Lo gamon kan," ujar Bayu kepada Guntur.

"Yee gak mana ada."

"Nih kalau Gibran tau, diejek Lo tiga hari tiga malam."

"Bodo amat! Makanya sini alamatnya dimana?" Guntur tetap pada keinginannya walaupun Bayu enggan memberikan.

"Males gue, mending gue pulang emak Lo pulang bentar lagi," ucap Bayu kemudian menyambar jaket dan tasnya yang ia letakkan di pinggir sofa tempat ia duduk.

Bayu tetap melangkah meninggalkan Guntur yang masih saja mengoceh, "Bayu kasi gak."

"Bayu! Jangan tinggalin gue!"

"Bayu cantik anaknya om Galang!"

"Kasi alamatnya gak?! Kalo gak gue sunat Lo BAYU!"

Bayu yang masa bodo tetap berjalan meninggalkan Guntur yang masih dengan ocehannya.

Saat hendak menuju motornya yang terparkir di garasi rumah Guntur, Bayu terkekeh sejenak. Kemudian ia mengambil ponsel yang terletak di saku celana abu-abu miliknya.

GUNTUR PETIR

jln. Tirtayasa no.25|

Keduanya sama-sama diam, setelah memasukkan ponselnya ke dalam tas yang ia kenakan.

"Ngapain Lo kesini?" Tanya Senja memulai percakapan.

"Yaa.. gak ngapa-ngapain sih tadi lewat sini aja trus mampir," jawab Guntur.

Senja memincingkan matanya, "bukannya Lo gak tau alamat gue?"

Guntur gelagapan, ia menggaruk tengkuknya, "yaa gitu, alamatnya gue minta Bayu."

Senja mengangguk mengerti. Pantas saja Bayu mengechatnya bilang jika Guntur ke rumahnya. Menghela napas Senja melirik jam dipergelangan tangan kanannya.

19.00?

Senja membulatkan matanya, "Guntur daripada gak ada kerjaan, jalan yuk!" Ajak Senja sambil memegang bahu Guntur mengarahkannya jalan ke arah motornya yang terparkir.

"Ngapain? Udah di sini aja."

"Jangan! Kita jalan aja yuk," ucap Senja tetap memaksa Guntur untuk naik ke motornya.

Guntur SyandyakalaWhere stories live. Discover now