TUJUH PULUH: JAUHIN EVALINA

1.3K 156 454
                                    

HALLO AYANG, APA KABAR?

MAAF YA KEMALAMAN UPDATENYA.

ABSEN DULU YUK YANG SIAP MERAMAIKAN DAN BACA RAJAWALI!

SPAM KOMENTAR EMOJI BUNGA KALIAN DI SINI SEBANYAK-BANYAKNYA. 🌷🌸🌹🌺🌻🌼🪷

SATU KATA UNTUK RAJAWALI?

HARI INI MAU BERAPA KALI UPDATE? 1,2, ATAU 3?

AYOK SPAM ❤️ LAGI SEKALI LAGI! BANYAK-BANYAK YA!

SUDAH SIAP MENJADI SAKSI HIDUP EVALINA DAN ALEXANDER?

KITA KERJA SAMA YUK! AYO SPAM VOTE DAN KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF YA. AYO RAMAIKAN!

JANGAN LUPA VOTE, KOMENTAR, SHARE, DAN TAG INSTAGRAM AKU YA: HENDRA.PUTRA13

***

Hari ini Angkasa memutuskan berbicara empat mata dengan Alexander. Ketua geng itu mau memperingati Alexander untuk segera menjauhi Evalina. Karena ia tidak mau siapaun merebut Evalina dari pelukannya. Ia meraksakan sinyal berbahaya telah berbunyi yang menandakan jika Evalina begitu dekat dengan Alexander.

Akhirnya Angkasa berhasil menemukan cowok itu ketika berada di taman sekolah saat jam istirahat.

Alexander berjalan santai dan melihat sekilas Angkasa menatapnya dengan tatapan tajam.

Cowok berjaket kulit hitam itu melentangkan satu tangannya, menghalangi Alexander. "Berhenti."

Alexander menoleh melihat cowok yang mencegat langkah kakinya. "Ada apa?"

"Gue mau bicara sama lo." Angkasa menurunkan tangannya lalu memasukannya ke dalam saku.

Alexander mengernyitkan dahi. "Lo mau ngomong apa?"

"Nama gue Angkasa, gue pacarnya Evalina." desis cowok itu.

"Pacar? Setahu gue lo mantannya." gumam Alexander datar.

Ketua geng itu bergidik, ternyata Evalina sudah cerita sama cowok ini. "Gue memang mantannya tapi gue secepatnya bakal balikan sama dia."

"Memangnya dia mau diajak balikan sama lo?" Alexander menaikan satu alisnya.

Angkasa menyunggingkan senyum. "Gue yakin dia mau. Karena gue cinta pertamannya."

Alexander berdeham. "Dan lo juga yang memberikan dia luka pertama. Lo sudah selingkuhin dia, kan." cowok berjaket jins itu besedekap. "Sepertinya berat untuk Evalina nerima lo lagi."

Cowok berambut lebat itu mengibaskan tangan di depan wajah Alexander. "Jangan sok tahu lo."

Kedua mata Alexander menatap Angkasa tajam.

Suasana semakin panas padahal udara sedang sejuk. Angkasa mengepalkan tangannya. Namun ia tidak mau gegabah. Ia tidak mau berkelahi. Meskipun ia cemburu karena cowok di hadapannya ini sepertinya sudah banyak tahu tentang Evalina.

"Sebenarnya lo ada hubungan apa sama Evalina?" tanya Angkasa dengan matanya yang memicing.

"Buat apa lo mau tahu. Bukan urusan lo." seru Alexander tetap terlihat tenang meskipun mata mereka saling mengeluarkan aliran listrik.

"Gue minta lo jauhin dia. Karena gue masih sayang sama dia." perintah Angkasa kepada Alexander.

Alexander memberikan tatapan miris melihat Angkasa kemudian ia melanjutkan langkahnya. Sepertinya berbicara dengan orang itu hanya akan membuang waktunya saja.

"Woi...." Ketua geng itu meneriaki punggung Alexander yang menjauh. "Gue sedang bicara sama lo. Lo harus dengerin gue."

Cowok itu menghela napas, ini adalah jalan satu-satunya dan pasti berhasil. "Gue bakal bayar lo berapa pun yang lo minta."

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang