DELAPAN BELAS: NGEBUT

1.8K 357 2.3K
                                    

WOW 1 HARI LANGSUNG UPDATE 3 BAB. 🥺

DEMI KALIAN NIH, MANA SUARANYA?

SPAM EMOJI BUNGA KALIAN. 🌻🌹🌸

APA KABAR AYANG?

KAMU LAGI APA?

ABSEN DULU YUK SEBELUM MEMBACA.

SPAM KOMENTAR 🔥 DI SINI BANYAK-BANYAK.

VOTE DULU SEBELUM MEMBACA. HEHEHE.

KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF YA BIAR AKU SEMANGAT NULISNYA.

KAMU MASIH SEKOLAH?

JAM BERAPA KAMU BACA RAJAWALI?

KOTA KELAHIRAN KAMU?

***

Malam ini Alexander telah memutuskan untuk memulai hidupnya seperi semula. Saat ia belum pernah bertemu sama perempuan berkepang dua itu.

Semenjak perempuan itu hadir dan mengusik hidupnya, pikirannya benar-benar tak tenang. Selalu dihantui oleh bayang-bayang perempuan itu. Bahkan sampai terbawa mimpi!

Tidak mau terlalu jauh terjebak dalam perasaan ini, Alexander pun akan melanjutkan hidupnya seperti sedia kala. Toh, perempuan itu sekarang baik-baik saja. Tidak akan ada lagi yang menggodanya.

Alexander ke dapur untuk membuat kopi hitam. Entah mengapa kopi selalu berhasil meningkatkan moodnya dan membuat pikirannya yang kusut menjadi rapi. Namun, ternyata kopinya sudah habis ketika ia membuka toples berwarna putih.

Cowok tinggi itu memutuskan keluar rumah untuk membeli kopi sekalian gula ke Indoapril. Malam ini, ia berencana akan bergadang. Ingin menonton balapan.

Oh iya, Alexander masih penasaran dengan Raksasa dari jalanan itu. Alexander ingin balapan dengan laki-laki besar itu lagi. Kekalahannya kemarin akan ia tebus dengan kemenangan jika ada kesempatan kedua. Tetapi sampai detik ini masih belum ada kabar jika Raksasa dari jalanan itu mau balapan lagi dengannya.

Alexander sekarang baru saja membelokkan motor besarnya ke kiri jalan tepat di parkiran Indoapril.

Ia sekarang mengenakan baju singlet yang memperlihatkan otot-ototnya yang menggiurkan mata perempuan.

Baru saja sampai dan berjalan menuju rak di samping mesin atm. Seketika terdengar suara perempuan dengan nada riang di belakang tubuhnya.

"Astaganaga kita ketemu lagi." kata Evalina sambil menyengir lebar.

Alexander hanya menghela napas karena ia sudah berniat untuk menjauhi perempuan itu dan menganggapnya tidak ada.

"Belanja lagi ya? Rajin banget jadi cowok." Cewek berkepang dua itu membuntuti Alexander.

"Calon suami idaman banget deh." tambahnya membuat Alexander bergidik dan jujur menahan senyum.

Entah kenapa perempuan berisik itu selalu berhasil membuat Alexander ingin tersenyum. Namun, ia tidak ingin memperlihatkan senyumnya. Ia justru menatap tajam perempuan itu.

"Berisik." desisnya datar.

Evalina memeletkan lidahnya. "Biarin. Habisnya lo diam aja kalau diajak bicara."

"Alexander..." Evalina membasahi bibir tipisnya menggunakan lidah. "Gimana luka lo. Sudah baikkan? Sudah enggak perih lagi, kan. Atau masih nyeri?"

"Jangan khawatirin gue." jawab Alexander cepat.

Bibir perempuan itu mengerucut. "Kenapa sih cuek banget?"

Alexander baru saja mengambil kopi kapal api tiga bungkus berukuran besar dan gula satu kilo lalu segera pergi ke kasir.

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang