Dare tiga puluh delapan

143 10 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Keberatan gak ada kisah tambahan dari Violet?? Kalo di 'DaisyGema' tentang percintaannya kalo di sini masalah keluarganya.

•••

Lembaran soal terlempar kasar didepan meja kayu. Violet duduk di salah satu sofa dengan dua orang tua yang kini memberikan tatapan tajam. Selalu begini, dia sadari dari awal nilainya menurun dratis. Tidak ada lagi Violet yang selalu mendapat nilai paling besar. Violet mendengus memalingkan wajah.

"VIOLET. SAYA UDAH BILANG DARI AWAL. KAMU INI AKAN MENJADI CALON DOKTER. NILAI KAMU GIMANA BISA ANJLOK BEGINI, HAH? KAMU PIKIR NILAI SEGINI BISA MASUK KEDOKTERAN? DIMANA SEMANGAT KAMU DULU!" pria baru baya berjas hitam itu berkacak pinggang di hadapan sang putri, sehabis pulang dari kantor.

"HARUSNYA KAMU ITU PERINGKAT PERTAMA. APA INI KAMU TERUS DI PERINGKAT KETIGA DAN SEKARANG? KAMU MUNGKIN GAK AKAN MASUK SEPULUH BESAR APA INI, HAH! SAYA INI KERJA KERAS DEMI KAMU JUGA!" lanjutnya.

"Iya. Vio? Kenapa kamu lagi ada masalah, nak?" tanyanya lembut dari seorang wanita paru baya seraya mendekat di samping Violet yang tengah tertunduk.

"MASALAH APA? PALING-PALING DIA SEKARANG SIBUK MAIN. LIAT, KAKAKMU BISA KULIAH DI LUAR NEGRI TANPA UANG SEPESERPUN DARI PAPAH, VIO! HARUSNYA KAMU JADIKAN ACUAN KAKAKMU ITU!"

Violet mendongak membalas tatapan sang ayah. Mata gadis itu memerah seakan begitu benci mendengar penuturannya selain kesempurnaan. "CUKUP PAH, KENAPA SIH? AKU UDAH BERUSAHA BUAT JADI YANG TERBAIK VERSI PAPAH! KAKAK-KAKAK TERUS AKU INI BEDA DARI KAK JASMINE. KENAPA, PIH?" jawab Violet napasnya naik-turun tak beraturan dengan air mata menuhi pelupuk matanya.

"KAMU MULAI BERANI MELAWAN PAPAH SEKARANG! PAPAH SAMA MAMIH CUMA MAU YANG TERBAIK!" Violet beranjak dari sofa memasuki kamar yang tak jauh dari sofa lalu menutup pintu kamar keras-keras. Sang mamih mengekor mencoba mengetuk pintu kamar gadis cantik itu.

"Vio papih kamu be---"

"Yang terbaik? Kalian gak ngerti, Vio! Emang anak mamih sama papih cuma kak jasmine aja!" potong Violet dari dalam kamarnya terdengar serak. Gadis itu mengambil asal baju-baju dan tak lupa beberapa tabungan simpanan miliknya dia masukan kedalam tas besarnya. Selesai berkemas, membuka pintu sudah di sambut sang mamih.

"Vio kamu mau kemana sayang?" katanya berusaha menenangkan suasana. Violet melangkah pergi menatap tajam pada sang ayah.

"Biarkan dia. Memang dia bisa apa di luar sana!" Violet tertawa dalam hati. Bahkan mereka tidak peduli pada dirinya. Gadis itu tersenyum miring tekatnya makin bulat meninggalkan rumah mewah ini, percuma mewah tapi isinya hanya luka.

"Violet, sayang!"

•••

Zehra bersama Meisya jalan-jalan mengelilingi rak jajaran mie instan dengan satu keranjang belanja memilih mie instan pedas untuk sekedar menghabiskan waktu di akhir pekan ini. Sungguh bosan hanya rebahan seharian di rumah kebetulan Meisya--adik kelasnya--mengajak keluar ingin tau rumah Daisy. Zehra biasa kesana namun akhir-akhir ini gadis itu bertingkah aneh selalu memberikan alasan agar tidak mampir.

ZERLON [END]Where stories live. Discover now