Dare tiga puluh dua

175 12 0
                                    

Ada yang mau punya cowok kayak Arlon gak? Atau jangan-jangan kaya Gema?

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Ada yang mau punya cowok kayak Arlon gak? Atau jangan-jangan kaya Gema?

°°°

Malam minggu merupakan tempat para pasangan menghabiskan waktunya karena besok hari libur baik bekerja ataupun sekolah semua itu, tidak berarti bagi Zehra. Dia kali ini hanya menatap layar ponselnya sekedar melihat para idolanya beraksi dalam sebuah konten media sosial sembari senyum-senyum dengan posisi tengkurap menghabiskan malam minggu tenangnya tak lupa satu bungkus kripik kentang kaleng dia santap begitu damai.

Tawanya seketika berhenti ketika pandangannya bertemu dengan boneka Doraemon pink yang bersandar pada nakas. Dia mendecak kembali pada ponsel bukan melanjutkan menonton malah mengubah posisinya berbaring menatap langit-langit kamarnya, kali ini  dia sangat bosan. Sial, Daisy bilang dia sedang sibuk. Mata Zehra memejam deringan ponsel membuat gadis itu menatap ponselnya.

COWOK ANEH!
[Gue jemput Lo sekarang.]

Mata Zehra melebar tak percaya satu pesan muncul dari layar ponselnya setelah berhari-hari menghilang tanpa kabar lalu kembali dengan pesan tak masuk akal. Sontak gadis berambut panjang itu beranjak dari ranjang dalam posisi duduk berulang kali membaca pesan dari pacarnya ralat pacar ngaku-ngaku yang akhirnya Zehra simpan nomornya gara-gara dia terus bilang agar nomornya di simpan.

COWOK ANEH!
[Gue udah di depan rumah lo.]

"Ngapain sih!" Gerutu gadis itu ketar-ketir setelah mendapat pesan dari Arlon kembali muncul di layar ponselnya. Dia tergesa-gesa menuruni tangga, membuka pintu utama yang langsung mengarah keluar halaman. Kedua orang tua Zehra bahkan menatap heran sang putri dari meja makan.

"Kakak, mau kemana malem-malem?" Tanya Tasya dari meja makan sedang menyantap makan malam berdua dengan sang suami karena Zehra sendiri menolak makan malam dan lebih memilih berada di kamar mengabiskan cemilan.

"Hai,"

Suara decak keluar dari bibir gadis cantik berbaju tidur itu. Melihat seorang lelaki duduk di atas motor sembari tersenyum kearah Zehra tepat depan gerbang rumahnya seorang diri.
"Kebiasaan!" Tegur Zehra tak suka sembari mendekati pagar rumahnya menghampiri Arlon.

"Ayo, jalan? Malem minggu 'kan pacaran, Zer. Kaya pasangan-pasangan lain gitu," ujar lelaki itu enteng sembari duduk di atas motornya memperhatikan Zehra, dia hanya menguji gadis ini bukan hanya sibuk mengurusi masalah gengnya, ternyata masih sama saja.

"Gue lagi sibuk!" Ketusnya.

"Atau gue ijin dulu sama mamih papih lo dulu? Ada di dalem?" Arlon mendesis mengalihkan pandangannya memilih turun dari motor ninja berniat bertemu mamihnya Zehra biarpun dia sedikit gugup jika berhadapan langsung dengan ayahnya Zehra.

"Eh, ngapain ... " Zehra berdiri di hadapan Arlon terkejut akan keberanian lelaki ini. Sudah tau dia tidak suka sampai bawa-bawa kedua orangtuanya.

"Minta izin mau bawa anak gadisnya ke penghulu di halalin sekalian. Ayo bentaran gak gue ajak sampe pagi ..."

ZERLON [END]Where stories live. Discover now