Dare enam

389 29 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



°°°

Suasana riuh dengan suara siswa dan siswi saling berdesakan memesan sebuah makanan dikantin. Begitu pun Zehra dan Daisy saling berhadapan dalam satu meja. Keringat Zehra bercucuran napasnya naik turun tak lupa jantung mulai berdetak tak karuan.

Ditatapannya salah satu bangku paling ujung disana lah seorang ketua geng berada sedang kan kakinya yang berada di meja saling melemparkan tawa bersama teman-temannya. Pandangan lelaki itu menatap Zehra seketika Zehra mengalihkan padangannya.

Zehra melirik sekeliling kantin. Semua orang nampak sibuk dengan urusannya masing-masing. Zehra memundurkan kursi berdiri tegak sembari membuang napas.

"Cepetan gue mau liat!" Usir Daisy senyum-senyum melihat Zehra akan melancarkan aksinya. Zehra dengan kaku berbalik memberanikan diri menuju meja paling ujung itu dimana teman-teman Arlon juga berada.

Zehra tepat didepan meja mereka, sedangkan mereka nampak tak peduli malah saling melemparkan candaan tanpa menghiraukan Zehra di depan bangku mereka.

"Arlon. " Panggil Zehra pelan. Teman-teman Arlon melihat ke arah gadis yang memanggilnya sedangkan Arlon sedang fokus memainkan game di ponselnya.

"Eh, Lon tuh bini lo manggil!" Aska

"Cewe yang waktu itu maksud gue cewe kemaren?"

"Lon noh, cewe lo minta tanggung jawab!" Kata Zidan menyenggol Arlon. Dia sibuk memasukan lengannya ke dalam bungkus snack, memakan Ciki.

Zehra semakin tak enak karna teman-teman Arlon mulai memperhatikan gerak-geriknya. Jika saja Daisy tidak selalu meneror nya menyuruh untuk segera melakukan tantangan itu, tidak mungkin dia berdiri di tempat ini.

"Arlon," Panggil zehra lagi. Arlon memalingkan pandangnya melihat kearah cewe yang berdiri dihadapannya yang tengah meremas ujung rok abu-abunya.

"Mau minta maaf Lo. Keselek apa lo sampe mau minta maaf ke gue?" Sahut Arlon menatap Zehra sekilas, kembali menatap ponselnya. Sampai Zehra meneguk ludah melakukan tarik napas berulang kali.

"Gue suka sama lo. Lo mau kan jadi pacar gue?" Teriak Zehra dalam satu napas. Seisi kantin menatap ke arah Zehra begitupun suasana yang berubah hening. kali pertama seorang siswi menembak Arlon tepat didepan umum dengan lantang pula.

Zehra sampai gemetaran, karna menyadari kantin seketika hening. Arlon beralih menatap Zehra begitu pun teman-temanya dibuat terdiam menatap Zehra.

Suara tepukan tangan arlon terdengar sesaat setelah ponselnya dia lempar ke meja kantin. Menatap cewe ini dengan sedikit senyum.

"Berani banget lo nembak gue. Mau kemana lo!" Teriak Arlon melihat Zehra pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun atau menunggu jawabannya.

Zehra yang terlanjur malu langsung pergi dari tempat langkahnya begitu cepat, kali ini ia rasa urat malunya telah putus, benar-benar merasa malu apa lagi padangan semua orang padanya.

ZERLON [END]Where stories live. Discover now