Dare delapan belas

190 13 0
                                    

Hai

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Hai... Hai ... Kasih tau author ya, kalo ada kesalahan dari penulisan:))

°°°

Shaka menenteng dua kantung kresek turun dari motornya tepat terparkir didepan markas. Kini suasana markas sangat sepi karena perginya anggota paling berisik mereka ke kondangan salah satu anggota mereka. Hanya menyisakan Arlon seorang diri di atas kursi seraya mendengar laporan dari Aska dan Zidan melalui sambungan telepon.  Entah kemana Alan dan Kelvin pergi setelah mengantarkan ketiga  temannya itu.

"ASKA WOI Anj*r JAWAB!" Arlon berteriak memaki ponselnya karena sambungan dari seberang tidak merespon sama sekali hanya bunyi gesekan.

"Mati lagi. Lo bener yak! Awas aja lo Askoy!" Umpat lelaki itu kesal berakhir frustasi benar-benar Aska itu mungkin dia sedang makan-makanan enak di sana bersama Zidan. Shaka bersama keresek putih dengan satu cup minuman dan makanan pedas dia taruh bersama menduduki bokongnya di samping Arlon.

"Gimana bang? Udah pasti bener bang, Gema nikahannya? Lo kagak tau aja si Aska sama si Zidan lagi sibuk jam-jam segini. Mau bang?" Ujar Shaka membuka hasil jajanannya lalu menyodorkan pada Arlon bermaksud menawarkan. Lelaki itu mendesah bersandar pada kursi usang itu seraya memejamkan matanya.

"Udah makanan lupa sama gue!" Arlon menyugar rambutnya masih memejamkan mata, lelah.

"Gue tadi kaya liat pacar lo lagi nunggu seseorang di kafe sendiri kayanya dari tadi sebelum gue mampir udah duduk manis aje. Pakeannya rapih bener kek mau ketemu ama doinya! Gak salah lo buat cewek lo nunggu?" Shaka kembali membuka suara mengingat-ingat gadis yang berani menembak Arlon berada di kafe sendiri. Sontak saja lelaki itu mengalihkan perhatian pada Shaka.

"Zehra maksud lo? Kafe mana?" Tanya lelaki itu kini bersiap meraih kunci motor serta jaket miliknya terburu-buru. Shaka saja sibuk menyeruput minumannya dengan tenang.

"Kafe Story, di belokan depan." Jawab Shaka memperhatikan tingkah tergesa-gesa lelaki itu, dia pikir Arlon memang lupa dengan rencana kencannya. Arlon buru-buru pergi menuju motor depan yang terparkir di depan markas.

"Mau kemana?!" Teriak Shaka dari kursi tempatnya berada. Arlon bersiap menancapkan kunci di atas motor sport berwarna hitamnya itu.

"Lo di sini aja bentar lagi si Alan sama si Kelvin balik. Lo jagain markas!" balas Arlon. Suara gerungan motor sport Arlon terdengar setelahnya melaju meninggalkan markas dan Shaka di dalam dengan kecepatan tinggi takut-takut Zehra sudah pergi. Feeling Arlon, mengatakan ada hubungan bersama si Alvin--sepupunya--. Shaka menggaruk tengkuknya bingung, tidak bisa melihat bosnya itu begitu mengistimewakan seorang gadis. Dia kembali menyantap makanan pedas yang dirinya pesan tadi.

°°°

Dari Cafe bernuansa coklat tak lupa tanaman-tanaman indah sebagai hiasan. Dia mengambil tempat duduk dipinggir sembari menunggu Alvin datang tepatnya soal janjinya mengajak lelaki itu jalan-jalan, di akhir pekan kali ini. Kali ini Zehra tampil cantik dengan rambut tergerai serta dress biru-putih selutut yang menambah cantik penampilannya tak lupa tas selempang rotan dia taruh di atas meja. Mata Zehra menelusuri seisi kafe sembari melirik jam berulang kali.

ZERLON [END]Where stories live. Discover now