25 : Apa Yang Seorang Ibu Bisa Lakukan

140 34 3
                                    

Malam ini cahaya api melintas di langit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam ini cahaya api melintas di langit. Mengikutinya, adalah bayangan merah pekat, memayungi diri dengan rambut yang berkibar. Taring tertanam dalam gusi, seringai sangar penuh puas setiap kali menyantap mayat-mayat yang bergelimpangan. Namanya Rakht, dengan bangga sudah mengoyak tanah dan langit, sekarang ia berderap ke tujuan terakhir.

Dalam setiap langkahnya, dia memastikan semua orang merasakan kehadirannya sampai ke tulang. Siapapun yang mampu membaca energi alam akan tahu kedatangannya dan dia menemukan kepuasan di sana. Dengan hati-hati dia menyebar mantra-mantranya, setiap roh yang dia sentuh akan tunduk padanya, setiap manusia yang melihatnya akan mati pelan-pelan.

Dia sudah meruntuhkan pura tempat para roh bersemayam, tidak ada yang tidak bisa dia lakukan.

Dua roh penunggu Kuruksethra dia buat keluar dari persembunyiannya, mereka tidak akan bisa menjemput roh-roh yang berceceran, mereka tidak akan bisa melindungi itu.

Dia sudah nyaris menang. Sebentar lagi, dia yakin, jazirah akan tunduk padanya. Dia hanya perlu memusnahkan satu orang lagi.

Sepanjang jalan, ia menemukan roh kelimpungan. Sepanjang jalan, ia melahap semua jiwa yang terlantar. Mereka mencoba melawan tapi semua sia-sia, perlawanan mereka hanya menghasilkan darahnya dan itu adalah keuntungan bagi Rakht.

Rakht berdiri di atas angin, tidak peduli lagi pada orang-orang yang telah dikorbankan untuknya. Kini dia sudah menyambut dan menerima siapa dirinya, tidak lagi khawatir pada jasmaninya yang semakin tua, tidak takut akan menjadi lebih lemah. Setiap roh yang dia temui akan dilahapnya untuk jadi makin kuat.

Dia bisa berada di mana saja yang ia mau, pada waktu yang bersamaan sekaligus. Semakin banyak dia melahap para roh, semakin jelas keberadaannya.

Untuk setiap darah yang tumpah, menumbuhkan pasukan baru. Pengikutnya menari-nari girang mengikuti tabuhan gendang dan kul-kul yang hanya mereka bisa dengar. Lenda-lendi mengikutinya di samping, bergantung penuh pada rambutnya.

Mereka menemukan jenazah-jenazah rombongan kecil. Rakht berhenti, membiarkan anak-anaknya bersantap malam. Sesuatu memanggilnya di antara kerumunan mayat, sebuah binar terang seperti matahari terbenam, dihampirinya satu sosok yang telentang.

Dia melihat seorang roh perempuan terjegal dalam tubuhnya sendiri. Ia separuh hidup dan separuh mati. Dengan bola mata yang lebih lebar dari rongganya sendiri , Rakht mengamati sosok mayat di tanah. Seorang perempuan, kerutan di wajahnya menampilkan rasa lelah yang mendalam dan gurat di telapak kaki mengatakan dia menghabiskan seumur hidupnya dengan bekerja.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Senandung Jazirah (TAMAT)Where stories live. Discover now