65. under the pouring rain at night

3.8K 369 6
                                    

"jika kamu adalah sebuah figuran didalam ceritaku, maka akan aku lakukan segala hal agar kamu menjadi tokoh utama diceritakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"jika kamu adalah sebuah figuran didalam ceritaku, maka akan aku lakukan segala hal agar kamu menjadi tokoh utama diceritakan. Aku hanya ingin kamu yang jadi tokoh utama diceritaku, hanya kamu."

****

Happy Reading!

Malam ini, hujan begitu derasnya membasahi bumi dengan suara petir yang bergemuruh dengan hebatnya. Ribuan bintang dilangit malam tergantikan dengan awan bewarna hitam, sepertinya langit juga merasakan kesedihan yang Raden rasakan. Angin malam terasa lebih dingin dan sendu. Remaja laki-laki itu masih menangis dalam pelukan kekasihnya, memang benar, melupakan seseorang yang sangat berharga dalam hidup kita itu tidaklah mudah. Kehilangan seseorang itu berat, semua kenangan ia saat bersama mamanya akan selalu abadi dalam hidupnya, tidak akan pernah bisa ia lupakan, kenangan itu akan selalu membekas dihatinya

Dinginnya malam ini membuat tubuh Lea dan Raden mengigil dibuatnya. Lea melepaskan pelukannya perlahan dan berdiri dari rebahannya. ia membawa Raden memasuki rumah pohon agar tidak terkena air hujan. Terlihat mata lelaki itu sedikit membengkak akibat terlalu lama menangis, wajah lelaki itu memerah padam. Lea mengusap lembut sisa lelehan air mata dipipi Raden

"Diluar hujan deras." Akhirnya Lea membuka suara

"Iya. Itu mencerminkan perasaanku."

Lea menarik nafas panjang. Pandangannya terarah keatas langit gelap gulita, sesekali suara petir terdengar memekakan telinganya "kayaknya langit juga merasakan apa yang kamu rasakan, buktinya langit ikut menangis melihat kesedihan kamu. Ribuan bintang dilangit dalam sekejap tergantikan dengan awan gelap dan petir yang menyambar dengan hebatnya. Langit juga gak suka liat kamu sedih kayak gini."

Raden menatap dalam Lea yang masih asik memandangi gelapnya langit. Lea menoleh menatap Raden yang juga sedang menatapnya, senyuman indah ia berikan kepada Raden. Lea menggenggam kedua tangan Raden erat, berharap tangan itu tidak kedinginan oleh Dinginnya angin malam

"Gak papa. Ada aku disini." Senyuman indah itu tidak luntur dari wajah cantik Lea, ibu jarinya mengelus lembut tangan besar Raden dalam genggamannya

Raden terdiam sejenak. Lekungan getir tergambar dibibirnya "kenapa aku jadi childish gini ya?" Raden menundukkan kepalanya seraya memandangi tangannya yang berada dalam genggaman Lea

"Hey.. look to me" perlahan Raden mengangkat wajahnya "gak papa kamu childish. Setiap manusia pasti memiliki masalahnya masing-masing, nangis itu wajar kalo kamu udah gak sanggup nahan semuanya. Memang dengan cara menangis rasanya perlahan masalah yang kita rasakan berangsur menghilang. Bagi aku, kamu adalah lelaki paling hebat dari sekian banyaknya lelaki yang aku temui, kamu hebat bisa bertahan sampai sejauh ini. Aku salut sama kamu, kalo aku jadi kamu mungkin aku gak akan bisa bertahan sampai kini." Lea terkekeh kecil

ALEA (TAMAT)Where stories live. Discover now