58. she has woken up

3.9K 371 34
                                    

"Jangan pernah mencoba menentukan nilai kebahagiaan seseorang, karena hanya mereka yang tau apakah mereka bahagia atau tidak

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Jangan pernah mencoba menentukan nilai kebahagiaan seseorang, karena hanya mereka yang tau apakah mereka bahagia atau tidak."

****

Happy Reading!

Raden memarkirkan motornya diparkiran rumah sakit permata indah, sebelum kemari ia sempat mampir ketoko bunga langganannya untuk membelikan sebuket bunga mawar indah dan juga boneka panda dengan ukuran sedang untuk alenya, hari ini adalah hari anniversarynya dengan Lea masa ia tidak membeli apa-apa untuk Lea.

"Lea pasti seneng gw kasih hadiah."

Raden mulai melangkahkan kakinya memasuki rumah sakit, wajahnya berseri-seri tidak sabar lagi ingin merayakan hari jadiannya dengan Lea. Ia sedikit berlari agar cepat sampai, koridor rumah sakit cukup sepi membuat Raden leluasa untuk berlari.

Raden tersenyum saat melihat ruang rawat Lea tidak jauh lagi dari tempatnya, ia berlari kecil menuju ruang rawat Lea. Raden memegang knop pintu ruang rawat Lea bersiap ingin membukanya

Drtt.. drrtt

"Siapa sih ganggu ae nih orang!" Kesal Raden

Suara ponselnya berbunyi mengurungkan niat Raden untuk membuka pintu, Raden mengambil ponsel dari sakunya, ia cukup kesulitan saat mengambil ponselnya karena tangannya sibuk memegang boneka dan buket bunga, Raden tidak mau menaruh hadiahnya dilantai, karena takut kotor

Raden menempelkan ponsel ditelinganya saat telpon tersambung. Seketika bunga dan boneka yang Raden pegang terjatuh kelantai. Jantungnya serasa berhenti berdetak, dengan mata yang membola, air mata mulai terjun kepipi Raden dengan deras. Kaki Raden melemas, ia memegang dinding untuk menopang berat tubuhnya, Raden menggelengkan kepalanya tidak percaya, sungguh ia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar

"G--gak mungkin..."

"Pasti ini semua bohong, g--gw gak percaya.."

Raden berlari begitu saja meninggalkan bunga dan boneka yang sudah ia siapkan oleh lea dilantai, ia terus berlari seraya terus menghapus air matanya yang tidak berhenti keluar. Bahkan Raden sesekali menabrak suster yang lewat, Raden tidak meminta maaf karena ia terlalu panik.

****

Dady Nanda, momi Retta dan Xavier ada didalam ruang rawat Lea, sedangkan Gilang dkk dan Noel dkk pergi kekantin untuk mengisi perut mereka terlebih dahulu.

Viel menatap sendu wajah tirus kakaknya, ia genggam erat tangan Lea dengan tangan kecilnya. Viel baru saja pulang dari sekolahnya dan dijemput oleh supir pribadi dadynya, ia pun memilih menjenguk kakaknya dirumah sakit

ALEA (TAMAT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن