LIMA PULUH ENAM: BONEKA TEDDY BEAR

Mulai dari awal
                                    

"Hehehe. Maaf ya sayang." Cowok itu menarik napas sebelum melanjutkan ucapannya. "Coba deh sekarang kamu lihat ke luar rumah dari jendela kamar kamu."

Kening Evalina mengerut. "Ihhh takut. Udah malam. Nanti ada tuyul."

"Hahahaha. Ntar nyesel loh kalau enggak lihat." ucapnya dengan nada yang membuat Evalina jadi penasaran mendengarnya.

"Memangnya ada apa?" Perempuan itu memilin bibir tipisnya.

Cowok itu menyengir sebelum menjawab. "Ada aku sayang."

"Hah? Yang bener. Seriusan nih?" Evalina langsung melompat dari kasurnya dan membuka tirai jendela.

Benar saja, Angkasa tersenyum lebar di bawah sana dengan senyumnya yang mengembang.

Ini benar mengejutkan Evalina. Ia tahu Angkasa suka memberinya kejutan namun kali ini ia tidak kepikiran. Mungkin karena ia seharian malah mikirin Angkasa yang menghilang entah ke mana.

"Kamu ngapain malam-malam ke rumah aku?"

"Coba deh ke luar rumah. Aku ada sesuatu untu kamu."

"Iya tunggu bentar ya."

Evalina langsung menutup tirai jendelanya lalu bergegas mengambil jaketnya di belakang pintu tak lupa mengikat rambutnya menjadi ekor kuda.

Sesampainya di luar rumah lebih tepatnya di depan pagar, kedua mata perempuan itu berbinar bahagia ketika melihat Angkasa sedang memegang kue ulang tahun di tangannya.

"Selamat ulang tahun sayang." Ia memberikan senyum terbaiknya.

Evalina tidak kuat lagi. Ini benar-benar membuatnya terharu. Air matapun menetes dari matanya.

"Kok nangis?" tanya Angkasa sambil mengusap air mata Evalina yang mengalir di pipi.

"Aku terharu. Aku senang banget. Makasih ya."

"Iya sayang. Sudah jangan nangis lagi ya. Sekarang ayo tiup lilinnya dong tapi buat permintaan dulu ya."

Evalina mengangguk lalu memejamkan mata. Beberapa puluh detik ia berdoa lalu meniup lilin kecil itu.

Angkasa menaikkan satu alisnya. "Boleh tahu enggak harapannya apa. Hehehe."

"Aku berharap kita terus bersama. Selamanya." Perempuan itu melengkungkan bibirnya.

"I love you sayang." ungkap Angkasa kepada Evalina.

"I love you too." balasnya dengan setulus hati.

Angkasa tersentak seperti baru mengingat sesuatu. "Oh iya, aku ada hadiah buat kamu."

"Hah? Apa tuh?"

"Tadaaaa." Cowok itu membawa boneka beruang berukuran besar di hadapan Evalina.

Evalina membuka mulutnya persis huruf o besar. "Bonekanya gede banget atuh."

"Anggap aja boneka ini aku ya, kalau kamu lagi kangen sama aku peluk aja boneka ini. Hehehe." pesannya sambil mengerling jail.

"Oke sayang. Aku peluk bonekanya deh kalau gitu sekarang soalnya aku kangen seharian enggak ketemu kamu." Perempuan itu memeluk bonekanya erat-erat.

Angkasa mendengus. "Yah cemburu nih. Masa pacarnya enggak di peluk."

"Kan boneka ini udah aku anggap kamu. Hehehe." Evalina memeletkan lidah, mengejek.

"Makasih ya sayang untuk semuanya, aku sayang banget sama kamu. Jangan pernah tinggalin aku ya." pinta perempuan itu kepada pacarnya.

Angkasa mengusap kepala Evalina dengan lembut dan penuh cinta. "Iyaaa sayang. Kita akan selalu sama-sama."

Di bawah gemerlap bulan dan indahnya taburan bintang, sepasang kekasih itu tertawa bersama dan berbagi cerita. Senyum terlukis di wajah mereka.

Entah mengapa Evalina percaya bersama Angaksa ia akan selalu bahagia. Begitu juga sebaliknya, bersama Evalina membuat Angkasa percaya mereka akan menaklukan dunia.

***

PENASARAN DENGAN BAB SELANJUTNYA!

MANA SUARANYA YANG KANGEN ALEXANDER. SPAM 🔥

JANJI BAB SELANJUTNYA ALEXANDER ADA DAN BIKIN PEMBACA BAPER WKWK

SPAM KOMENTAR 🔥 UNTUK LANJUT!

SPAM RAJAWALI DI SINI!!!

SPAM ❤️ SEBANYAK-BANYAKNYA DI SINI!!!

SPAM NAMA EVALINA!

SPAM NAMA ALEXANDER!

UPDATE KAPAN LAGI?

HARI INI/BESOK?

SPAM 😊 SEKALI LAGI SEBANYAK-BANYAKNYA!

5K  KOMENTAR YUK BISA YUK!

SATU KATA UNTUK CERITA RAJAWALI?

ADA YANG MAU DITANYAKAN UNTUK EVALINA?

UNTUL ALEXANDER?

UNTUK AUTHOR? 🤪

YUK KOMENTAR SEBANYAK-BANYAKNYA DI SETIAP PARAGRAF YA!!!

TERIMA KASIH, AYANG.

TERTANDA, HENDRA PUTRA

RAJAWALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang