"Iya, lo sih buru-buru sampai nggak ngeh itu gue."

Kansa tiba-tiba ingat Digo, kira-kira lelaki itu bingung nggak ya sekarang?

Dahlah bodo amat, Kansa mengerjapkan matanya.

Mata Kansa membulat melihat Digo di samping mereka berkeliaran celingak-celinguk, sepertinya dia tengah mencari Kansa.

"Kenapa Sa?" Azka bingung mendadak Kansa kelihatan gugup dan gelisah.

"Anterin gue pulang yuk." Ajak Kansa tiba-tiba.

"Terus Adel gimana?" Tanya Azka menoleh lagi ke area konser yang belum usai.

"Udah biarin aja, ayo Ka." Kansa tidak mau Azka sampai salah paham jika melihat Digo berada disini.

"Lo sebenarnya kenapa sih?" Azka menarik tangan Kansa supaya duduk lagi.

"Kok kaya ketakutan gitu? Kenapa hm?" Azka memegang leher Kansa supaya menatapnya.

"Enggak gue nggak ketakutan Azka, gue pengen pulang. Ayo pulang."

"Disini rupanya?" Kedua mata Kansa terpejam, mampus.

Pandangan Azka naik menatap seorang lelaki yang berdiri di samping Kansa.

"Lo juga ngapain disini? Kalian janjian?" Tanya Digo menatap Kansa dan Azka bergantian.

"Sa? Kok bisa ada dia?" Tanya Azka meminta penjelasan.

"Gue yang udah bawa Kansa kesini." Digo yang menjawab.

Azka berdiri dari posisinya.

"Ka gue bisa jelasin-" Kansa memegang tangan Azka namun lelaki itu langsung menampik tangan gadis itu.

"Tadi lo bilang, lo kesini sama Adel."

"Sama gue kali, emangnya kenapa?" Lagi-lagi Digo yang jawab dengan nada menjengkelkan.

"Diem lo." Tekan Azka melirik Digo tajam.

"Oh pantes ya daritadi lo nggak tenang, ternyata kesini bareng cowo lain." Azka terkekeh kecil.

"Abang gue yang minta Ka, jangan salah paham dong."

"Sayang tadi mau pulang kan?" Digo merangkul pundak Kansa.

"Jangan panggil gue sayang!" Kansa ingin melepaskan tangan Digo.

"Gue kasi tau ya, gue cowo pilihan keluarga Kansa. Gak selevel sama lo, mundur aja sono." Tudingan jari telunjuk Digo membuat Azka geram.

Azka menarik kaos Digo, "Lo pikir gue minder?"

Digo tersenyum licik, "Lepasin baju gue!"

"Azka!" Kansa menghalangi Azka ketika lelaki itu hendak melayangkan tinjuan ke arah Digo.

"Stop."

...

Kejadian semalam berakhir Azka yang pergi duluan. Raut wajahnya terlihat kesal, apalagi Azka tidak mengatakan sepatah katapun. Mungkin dia kecewa. Kansa harap masalah ini segera berakhir dan tidak merambat kemana-mana.

"Ka jangan diemin gue terus dong." Pinta Kansa mencoba membujuk Azka yang sejak tadi tidak mau bersuara.

"Gue tau gue salah." Kansa menunduk.

"Gue minta maaf."

"Ka..."

Azka menoleh, mengesahkan nafasnya berat. "Kenapa harus bohongin gue."

"G-gue takut buat lo kecewa." Jawab Kansa takut-takut.

"Jelasin apa yang mau lo jelasin."

Mereka tengah keluar berganti baju  bersiap akan olahraga, hanya tersisa dua murid saja. Yaitu Azka dan Kansa. "Disini?"

AZKARINO✔️[TAMAT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora