KANAYA 9

62.7K 4.1K 80
                                    

"Lain kali lo harus hati hati, ini bahaya"  kana segera berlalu, enggan memberikan panggung untuk Ira.

Di meja nya Akra bangkit, lalu menyuruh Rio mengambil hoodie nya di loker sedangkan dirinya pergi mengikuti Kana menuju kamar mandi.

Akra mengejar Kana lalu menarik tangan nya, Kana menengok, dan saat melihat akra dia langsung memeluknya.

Tidak sadar bahwa saat ini menjadi pusat perhatian.

"Malu ish" kali ini Kana bersungguh sungguh, rasanya memalukan sekali, baju dan rok nya basah, rambutnya lengket, belum lagi rasanya kulit tangan nya melepuh.

"Yauda gini dulu sampe malu nya ilang" Akra terkekeh dan memeluk Kana dengan gemas serta menggoyangkan badan keduanya pelan.

"Sshh, sakit" Kana melongokan kepalanya keatas, hingga kini mereka bertatapan.

Akra melepas pelukan dan benar saja kedua lengan Kana kini sudah sangat merah dengan kulit yang sedikit mengelupas, ya bagaimana tidak kuah bakso itu masih sangat panas.

Tanpa banyak bicara Akra segera membawa kana menuju mobilnya untuk ia bawa kerumah sakit, sepertinya lukanya cukup parah.

Di mobil kana terus meringis, bahkan rasanya dia ingin menangis saja, sungguh ini benar benar sakit, ingatkan Kana untuk membalas perbuatan iblis kecil itu!

Sesampainya Kana di rumah sakit ia langsung dibawa ke UGD RS itu.
Akra tadi sudah menelpon keluarga Kana, sepertinya sebentar lagi akan tiba.

Mereka saat ini mengelilingi Kana di ruang vvip nya, Reynand kekeh untuk membawa Kana berobat di luar negeri saja, agar lukanya tidak meninggalkan bekas, dan tentu saja Kana tidak akan menolak, luka ini harus hilang sepenuhnya dan tidak meninggalkan jejak.

Mungkin saat Kana pergi dia akan melewatkan banyak kejadian yang terjadi, biarkan sajalah urusan nanti, yang terpenting adalah dia sembuh dengan sempurna dulu.

Hari itu juga kana terbang menuju Singapore, dengan kedua orang tuanya, yang lain tidak ada yang ikut, tentu saja karena mereka sekolah.

2 minggu kemudian.

Kana menginjakkan kakinya kembali di tanah air, menghirup udara pelan lalu segera berlalu menuju keluarganya yang menunggu, Kana pulang dari Singapore sendiri karna kedua orang tua beberapa hari yang lalu sudah kembali, tentu saja karena ada urusan mendadak.

Selama di Singapore Kana hanya menjalani pengobatan, dan melakukan video call dengan teman temannya, dengan Akra dan sodara sodara nya di Indonesia.

Ntah apa yang sudah terjadi disini, namun sepertinya Akra sudah dekat dengan Ira karna beberapa kali Akra meninggalkan panggilan video dengan nya untuk pergi dengan teman, setahu nya Akra tidak pernah seperti itu.

Itu berarti Vania yang sebenarnya sudah terlihat, dan tentu saja jadi banyak yang membenci nya, sehari keberangkatan Kana ke Singapore Kana melihat di akun gosip sekolahnya Sinta menunjukkan luka luka nya dan mengatakan kebenarannya dengan di tambahkan bumbu bumbu kebohongan, itu berarti memang Vania sudah terkenal menjadi antagonis.

Sepertinya saat itu Reynand juga mendapat telpon dari pihak sekolah, berhubung ia saat itu ada di Singapore Reynand menyelesaikan nya dengan kekuasaan dan uang.

Tapi itu memang tabiat Reynand sih.

Saat ini Kana ada di pelukan Rayvar dan Rayhan yang memeluknya bersamaan dan tentu saja si bungsu yang iri ingin bergabung.

"Udah ah malu, kaya teletubbies aja" ah hampir lupa ada Vani yang juga ikut menjemputnya, gadis itu sekarang tidak mau repot repot untuk menyapanya ya?

"Apa kabar?" Semua anggota keluarga nya tentu saja terkejut mendengar Kana menanyakan kabar Vani.

KANAYA (REVISI)Where stories live. Discover now