Di sepanjang shubuh, luka berbaris rapi membalut diri dengan doa. menyajikan pagi dalam sujud yang bersimpuh.
Dan batinmu meletus tak berlabuh, kenyataan yang melepuh selepas subuh.
Atas cinta yang utuh, untuk manusia yang tak bisa kusentuh.
Aku titipkan salam pada yang maha cinta.
Melalui doa yang melewati 14 malam.
Atas perasaan yang di pukul dari 8 penjuru mata angin.
Harus sekuat apalagi ya Allah..
Ketika hati sudah semakin rindu akan jodoh.
Ketika hati sudah semakin jenuh akan penantian.
Ketika hati sudah semakin lelah dengan kesendirian.
Duhai Allah? Belum tepatkah waktunya saat ini?
CZYTASZ
Tak Pernah Selesai
PoezjaKumpulan puisi untuk kekasih pertama. Meski kau tak kunjung jadi rumah. Bila kelak kau akhirnya tak terjamah. Akan ku kenang kau sebagai luka yang paling berdarah.
