Dengan menyebut puisi paling tidak romantis.
Kupeluk engkau bersama api serta gelapnya.
Seperti anak kecil belajar mengeja.
Sepelan itu aku mencintaimu.Ka-lau-nan-ti-cin-ta-su-dah-be-sar
A-ku-ma-u-ki-ta-sa-ma-sa-ma
Ba-ng-un-ru-mah-un-tuk-me-nua
Di-ma-na-cin-ta-kas-ih-ber-mu-laKetika usia kita saling beriringan.
Bertambah tahun, bertambah lamunan.
Agar kemana lagi cinta bertamasya.
Melingkari tubuhmu dan memejam mata.Tapi cinta selalu tumbuh berkait waktu.
Karena kakiku adalah akarnya.
Dan tanganmu ranting menjalar.
Berumah kasih yang teduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Pernah Selesai
PoetryKumpulan puisi untuk kekasih pertama. Meski kau tak kunjung jadi rumah. Bila kelak kau akhirnya tak terjamah. Akan ku kenang kau sebagai luka yang paling berdarah.