Sekedar kembang-kembang kata.
Yang dari langit luruh,
Yang dari bumi tumbuh.
Aku menunggumu di perempatan.
Kau pilihlah jalan.
Walau semua arah adalah kenangan yang sama.
Biarlah hati yang merawat nya.
Biarlah jari yang menuliskan nya.Apakah ini tentang kerinduan?
Ya kerinduan yang teramat sunyi.
Sesunyi do'a yang ku terbangkan ke langit shubuh.
Untukmu. Ya hanya untukmu.Illahi, semua orang mendengar suaraku kecuali Engkau yang Maha mendengar isi hatiku.
YOU ARE READING
Tak Pernah Selesai
PoetryKumpulan puisi untuk kekasih pertama. Meski kau tak kunjung jadi rumah. Bila kelak kau akhirnya tak terjamah. Akan ku kenang kau sebagai luka yang paling berdarah.