Terjunlah ke asmara yang kau yakini muara.
Lelahku telah hanyut di sungai air mata, mengalir di bebatuan penuh lumut nestapa.Di saat pucuk terindah terlena.
Terbuai dalam rinai gelombang aksara.
Saat rindu tengah berserakan.
Dalam haluan nestapa terseretkan.Jutaan hasrat menuai luka tak jengah.
Menahan sekarat wahai duka penuh nanah.
Hati ini berderma dalam rinai lentera.
Mencari sejati di norma karma.
Di bawah terik legitnya senyum embun berwudhu do'a.
Damai tak terpelik manisnya khidmat dalam cinta-Nya.
YOU ARE READING
Tak Pernah Selesai
PoetryKumpulan puisi untuk kekasih pertama. Meski kau tak kunjung jadi rumah. Bila kelak kau akhirnya tak terjamah. Akan ku kenang kau sebagai luka yang paling berdarah.