Aku tidak pandai dalam kata-kata dan cinta.
Karena keduanya mampu menggenapkan sekaligus melenyapkan.
Namun kali ini kubiarkan hatiku merasa, merawat dan membiarkan cinta hidup dalam nafas yang lebih panjang.
Untuk kamu.
Aku tidak tahu kata yang pantas untuk kamu terima.
Tetapi terima kasih, adalah yang tak luput dari penghayatan ku.
Semoga kata pernah, sedang dan selalu, beriring bersama kita dalam berbagai mimpi dan doa yang sama.
Terima kasih, Tuhan
telah kau beri kepada gelisahku, malam
dan biarlah kepada semua
yang letih merindu,
lengan yang terentang sejak di pintu
YOU ARE READING
Tak Pernah Selesai
PoetryKumpulan puisi untuk kekasih pertama. Meski kau tak kunjung jadi rumah. Bila kelak kau akhirnya tak terjamah. Akan ku kenang kau sebagai luka yang paling berdarah.