Rega delivery part 3

4.3K 39 2
                                    

Dikamar lain, pasangan bxb pun saat ini sedang berjuang, sang adik yang sedang mengandung usia 7 bulan sudah terbaring bugil, ukuran perut nya tidak sebesar orang hamil 7 bulan pada umumnya, perutnya lebih kecil, namun dada Bara sudah seperti wanita normal.

Tubuhnya pun lebih berisi banyak lemak dari sebelumnya, sehingga terlihat lipatan dagunya ketika menunduk.

Bara menahan ngilu akibat dilator yang menusuk kepala penis nya, "Hmmmppphhh... Mmmhhhh.. Hhh.. Ssshhh.. " Erangan Bara tertahan oleh lumatan Braga yang intens, serta pijatan pada payudaranya. Mencoba mengalihkan rasa ngilu Bara.

Perawat Bara memperhatikan alat yang terhubung dengan penis Bara yang mengeluarkan cairan, mengalir melalui selang dan di ekstraksi langsung. Mereka membutuhkan cairan yang lebih bening, untuk dikirimkan kepada Rega.

"Hhh.. Hhh.. Hhh... " Ciuman mereka berhenti, dan Braga memeriksa penis Bara yang bengkak dan biru lebam. "Mulass.. Ssshh... Ouuhh mashh" Bara mengelus perutnya.

Akibat orgasme, perut Bara mengalami kejang kontraksi sehingga menimbulkan rasa mulas yang nyeri. Namun, itu adalah risikonya.

Pertumbuhan janin Bara sangat lambat, karena kandungan Bara tidak normal, dirinya pria normal dan hamil. Janin nya hanya memproduksi sedikit air ketuban, dan tidak mencukupi untuk janin nya, hal itu menyebabkan janin Bara lebih kecil dan perut buncitnya tidak terlalu besar.

Lubang vagina Bara pun berkedut mengeluarkan lendir. Braga sudah tidak sabar menikmati lubang vagina yang ia ciptakan.

"Rara.. " Jarinya terhisap lubang tersebut ketika menusuk nusukan memainkan vagina Bara.

"Eungghh.. Aakhh.. Nggaaahh maashh.. " Bara histeris berontak ketika sesuatu mengganggu vaginanya.

Melihat Bara meronta keras, Braga menghentikan aksinya memainkan jari di vagina Bara, jarinya terasa hangat dan seperti di remas, bagaimana jika penis besar Braga, dirinya sudah horny hanya dengan membayangkan namun masih harus bersabar.

Bara meminta agar tidak dirangsang, meskipun itu artinya dia harus menahan ngilu yang lama karena cairan tersebut tidak mudah keluar, namun dirinya ingin kali ini berhasil.

°°°

Setelah melahirkan bayi pertama nya yang berjenis kelamin laki-laki, dengan bobot tubuh mencapai 4 kg, kondisi berangsur pulih.

Dirinya pingsan akibat kelelahan dan pendarahan, setelah 32 jam pingsan, Rega bisa menyusui bayi nya untuk pertama kalinya.

Kelahiran bayi keduanya tidak bisa dilakukan karena fisiknya sangat tidak memungkinkan, dirinya sudah pernah dijadikan mesin oleh Braga, dan Adam tidak ingin mengambil risiko kehilangan wanita ini untuk selamanya, cukup dirinya menyesal telah nekat membuat Rega melahirkan dan pingsan dalam waktu yang lama.

Sudah 10 minggu usia bayi pertamanya, dirinya masih mengandung bayi kedua yang entah kapan bisa dilahirkan.

Ukuran perutnya menjadi seperti ukuran wanita hamil 9 bulan pada umumnya, lebih kecil setelah si kakak lahir. Dan lubang vaginanya mengeluarkan lendir hingga saat ini, seperti wanita yang akan segera melahirkan, namun tidak merasakan mulas.

"Kalau di tidurin nangis ya?" Adam memeluk tubuh Rega dari belakang sambil mengusap perut buncitnya.

"Iya, masih demam juga, padahal aku udah kasih obat penurun demam" katanya dengan intonasi mendayu dayu.

"Ngga usah khawatir, wajar sayang bayi yang habis imunisasi memang seperti itu"

Adam mengabarkan jika Rega sudah melahirkan, beserta kondisi nya saat itu kepada Braga, menurut analisa Braga, Rega akan kehilangan ingatannya secara permanen atau kelumpuhan permanen setelah melakukan persalinan paksa.

Yang terjadi adalah dirinya yang kehilangan ingatannya, fisiknya menjadi lemah, namun dengan beberapa terapi ia akan bisa kembali beraktivitas normal, hal itu digunakan mereka untuk mendoktrin Rega, bahwa dirinya adalah istri Adam, dan mengandung anak Adam, Bara yang memilih menjadi istri Braga dan sedang mengandung.

Posisi Rega yang berdiri dan Adam yang duduk di sisi ranjang mereka membuat Adam dengan jelas melihat lendir yang keluar dari vaginanya, "lendirnya mulai keruh" Adam mencolek vagina Rega untuk mengetahui tekstur dan bau dari lendir yang keluar.

"Adam, aku sudah merasakan mulas sejak pagi tadi" ia mengetatkan vagina nya ketika disentuh Adama.

"Bagus lah" Respon Adam.

°°°

Rega semakin semakin mengalami kontraksi yang jaraknya dekat, namun tidak terjadi pembukaan.

Tubuhnya demam terkadang mengalami kejang karena suhu tubuh yang terlampau tinggi.

Saat ini Rega sedang direndam dibathup yang penuh dengan ice agar tubuhnya tidak kembali kejang.

Perut buncitnya terasa kencang dan tubuhnya menggigil biru.

Rega menatap pria yang mengelus kepalanya disamping bathup "kamu siapa ?"

Rega yang tidak mengenali orang lain kecuali Bara.

"Bara !!!" Teriakan lemah membuat dirinya terbatuk hingga mengeluarkan darah.

Air di bathtub berubah warna merah darah, selain dari batuk yang mengeluarkan darah, selangkangan Rega pun sudah mengalir darah segar yang banyak dan Rega yang sudah lemas seketika matanya tertutup.

Denyut nadinya terasa lambat dan lemah, perutnya keras dan sejak demam tidak terasa gerakan janin janinnya.

"Rega !! Ga !!! Hey Rega !! Sadar !!! Sayang !!!!"

Melihat Rega yang menutup mata dengan tubuh memucat biru membuatku blank.

Harus bagaimana ? Rega kenapa ? Janinnya kenapa tidak lahir ?

Hingga tanpa kusadari pintu kamar mandi terbuka dan orang lain memukul kepala ku.

Samar samar ku dengar pria itu berbicara dengan "sepertinya wanita ini mati bos"

Seketika semua gelap bagiku.

TBC

Part Rega end 

CAHAYAWhere stories live. Discover now