Induk Bara

7.9K 70 3
                                    

Percakapan di Videocall dengan Bara membuat kepala Braga semakin ingin pecah.

Bagaimana mungkin Bara menjadi induk seperti wanita wanita itu ??

Tangan cahaya bergerak menggenggam tangan Braga, menatap Braga yang sepertinya sedang ada masalah.

"Kamu baik baik aja sayang, baby juga, jangan khawatir istirahat lah"

Tangan yang bebas dari genggaman cahaya mengelus dahi nya, Braga tau kebiasaan cahaya akan cepat tidur jika dahinya diusap lembut seperti ini.

Cahaya tidak bisa berbicara karena mulutnya dipasang selang besar untuk bernafas, serta hidungnya dipasang selang hingga kerongkongan untuk makan dan minum, hanya bisa menggelengkan kepala pelan atau berkedip untuk berkomunikasi.

Braga harus segera mengambil keputusan sebelum semua yang selama ini dikerjakan tidak sia sia. Waktu untuk berfikir tidak banyak karena melihat kondisi cahaya saja sudah mengkhawatirkan.

Seakan cahaya mengetahui Braga memiliki masalah, wanita hamil itu terus menggenggam lemah memberikan kekuatan dan keberanian kepada Braga.

•••

Rega sudah mengetahui semua yang terjadi, kondisinya dan penelitian Bara. Rega tidak setuju jika Bara harus menjadi induk sepertinya, tapi Rega tidak memiliki solusi untuk itu.

"Aku ingin anak ini lahir Bara..."

Mereka sedang berpelukan diranjang, Rega yang naked jika dikamar mulai gusar menggaruk perutnya yang gatal.

"Tapi aku didampingi kamu, kalau kamu jadi induk aku sama siapa ?" Bara tidak lagi bersikap konyol. Ucapan Rega tidak ada yang dijawab. Hanya mengelus perut Rega dan menahan tangan Rega agar tidak menggaruk perutnya.

Beberapa menit hening lalu tak lama ponsel Bara berdering. Braga calling

"Lo dimana, gue mau hari ini Lo mulai terapi hormon nya"

Seketika mereka yang sedang berpelukan menjadi tegang, terutama Rega yang tidak menutupi perasaannya.

"Oke" panggilan berakhir.

"Ngga Bara, ngga ngga boleh" Rega memeluk Bara erat hingga menekan perutnya.

"Sssut mom... Jangan nangis aku kuat bisa jadi induk bisa dampingin kamu"

Rega seketika merasa kepalanya sakit dan dadanya sesak, emosional induk sangat berpengaruh kepada kondisi tubuhnya, untuk itu Braga memberika obat hormon agar cahaya tidak merasakan emosi negatif yang bisa menurunkan kondisinya.

"Mommy hey... Sadar Rega kendaliin diri kamu" Rega yang kesulitan bernafas mulai berangsur-angsur normal karena Bara memijat vagina Rega untuk meredakan kepanikan Rega.

"Hhhh hhhh nghhh ngga boleh" Bara mulai mengocok vaginanya "ngghhgaa aaakhhh" Rega menggeliat karena vagina nya terasa perih ketika jari Bara menusuk vaginanya.

"Kita sama sama ya mom, kita pindah kerumah aku"

Rega sudah tidak bisa fokus pada penolakan nya karena Bara sedang membuatnya klimaks.

•••

Malam hari Bara dan Rega sudah dirumah cahaya, dan Bara sudah siap menerima terapi hormon seperti yang direncakan. Diruangan ini ada Braga dan Rega yang duduk disamping Bara yang sedang berbaring, Bara sudah telanjang dengan selang oksigen dan infus yang terpasang.

Rega setia mengusap dahi Bara yang berkeringat, mereka semua gugup untuk proses ini.

Braga memakai sarung tangan lateks dan membalur dengan alkohol, penis Bara yang besar diremas dan diurut oleh Braga beberapa menit namun tidak juga ereksi, "bar lu anggap diremas Rega biar kontol lu tegang, pegel gue nih"

Kontol Bara yang diremas, mulut Braga yang frontal tapi Rega yang pipi nya merah dan merasa panas, bahkan putingnya diam diam sudah tegang.

Bara yang mendengar lalu menutup mata, dan tidak lama penisnya berdiri tegak sempurna, fokus Bara lah yang terbaik, Braga akui.

Lanjut dengan memasang ring melingkari penis Bara, ring nya menjadi sangat dingin dipenis Bara. Rega tidak mengalihkan perhatian nya dari ekspresi Bara, untuk mengetahui Bara nyama atau tidak dengan tindakan ini.

Braga mengambil jarum kecil namun panjang, seperti jarum yang biasa masuk kejalan lahir dan anus Rega namun ukurannya lebih kecil, dan ditusuk kelubang kencing Bara.

Bara mulai menggeliat, kepalanya berontak dan nafasnya terdengar berat. Sekali tekan tombol tubuh Bara sudah terikat oleh strap yang ada di sisi brangkar nya, menahan tubuh Bara agar tidak bergerak.

Perlahan tapi pasti jarum panjang itu masuk melalui lubang kecil dipenisnya, sesekali Braga menarik keluar dan mendorongnya masuk, bekas darah terlihat ketika jarum ditarik keluar.

Nafas Bara tersengal tubuhnya basah oleh keringat namun mulut nya tidak mengeluarkan suara apapun. Bara menahan erangannya karena takut Rega kembali drop karena khawatir kepadanya.

Braga pun berkerja dengan hening.

Seluruh jarum hampir masuk ketubuh Bara, dan Braga menekan sedikit perut Bara yang masih rata. "Mual bang.." akhirnya Bara berucap lemah.

"Tolong beri Bara madu ga" sambil memberikan isyarat mata letak madu nya ke Rega.

"Sekantong madu buat Bara" Rega berusaha tenang tidak membuat Bara khawatir, dan menyodorkan sedotan ke mulut Bara.

"Hisap madunya sedikit sedikit, jika mual hisap lebih banyak"

Melihat Bara mulai pucat artinya jarum sudah cukup masuk ditubuh Bara. Memotong sisa jarum yang tidak masuk.

Precum bercampur darah melumuri penis Bara. Penisnya menjadi tegak dan urat uratnya menonjol.

Selesai memasang jarum, Braga melepas sarung tangan dan membuangnya. Keluar dari ruangan Bara dan menemui cahaya yang masih tertidur.

Proses ini juga dialami cahaya ketika pertama kali menjadi induk, vaginanya ditanam jarum oleh Braga.

Tubuh Bara bergetar karena ngilu di selangkangannya, sementara waktu penisnya akan tetap tegang seperti ini. Bara bergerak dari berbaring menjadi duduk bersandar sehingga bisa melihat kondisi tubuhnya sendiri.

•••

Beberapa jam setelah penanaman jarum di penis, Bara sudah bisa bergerak lebih banyak, namun karena penisnya berdiri tegak, Bara tidak bisa menggunakan celana, akan terasa ngilu jika penisnya terkena gesekan.

Saat ini Rega sedang istirahat, tubuhnya lelah dan bayi bayi mereka sering menambah kesakitan Rega.

Bara yang menjaga Rega saat ini, Bara sengaja meminta Braga melanjutkan terapi nya ketika Rega dan cahaya tidur, seperti saat ini.

Jarum yang ditanam Braga menusuk hingga bagian rahim jika wanita, proses selanjutnya pembentukan rahim, akan memakan waktu lebih lama dari wanita karena sudah memiliki rahim.

CAHAYAWhere stories live. Discover now