keputusan

3K 38 7
                                    

Entah berapa lama Bara tidak sadarkan diri.

Masih terbaring dikamar Rega tanpa ada yang membantu membersihkan tubuhnya, Bara bisa menggerakkan semua anggota tubuhnya, dirinya tidak lumpuh seperti sebelumnya setelah dibius menjadi lumpuh.

Tubuhnya bau amis, dari peju hingga ketuban lalu ASI dan liur anjing yang menempel ditubuh Bara.

"Hikss hikss" isakan kecil keluar dari mulutnya, ketika menoleh kesamping terdapat cermin yang memantulkan refleksi tubuhnya yang mengenaskan.

Bara menjadi sangat sensitif, dia sadari itu. Ketika melihat Braga ada gelenyar rasa suka apalagi ketika Braga bersikap manis.

Bara sangat tau bagaimana Braga memperlakukan kakaknya. Jika teringat itu saat ini dirinya iri ingin diperlakukan seperti Cahaya oleh Braga.

Meskipun anggota tubuh lainnya bisa digerakkan, secara keseluruhan tubuh Bara masih sangat lemah, efek diperkosa anjing dan terapi pada tubuhnya.

°°°

Dikamar lain. Ada wanita hamil tua yang sedang berfikir karena diberika pilihan apakah stay bersama Bara dirumah ini lengkap dengan siksaannya atau pergi sejauh mungkin bersama anak diperutnya dan memulai hidup baru yang lebih baik, Braga pastikan itu.

"Aku ingin ayahnya anak anak juga" rengekan Rega sambil.mengusap perutnya.

"Kau tidak bisa serakah jika miskin" Braga yang terduduk Tegal fokus pada Rega.

"Apa yang akan kau lakukan pada ayah anak anakku ?" Tanya Rega

"Saya membutuhkan hartanya, kakak beradik itu sangat kaya meskipun kekayaan kami setara, saya akan menjadikan dia dan kakaknya istri saya."

Braga menjawab santuy.

Helaan nafas dari Rega, pertanyaan nya hanya sebagai validasi jika yang dia kira itu sama sama dengan yang dipikirkan Braga.

Rega tidak bodoh. Jika Braga menaruh minat pada lelakinya, Braga tidak berminat pada Arum juga dirinya. Kami tidak pernah ditangani langsung, hanya di beri banyak perawat dan kamar yang luas, namun Cahaya dan Bara mendapatkan sesuatu yang spesial yang langsung diberikan dari Braga.

"Berjanjilah menjaga Bara, tidak menyakitinya, meskipun kau rubah fisik maupun mental nya, jangan buat Bara kesakitan"

Braga mendekat dan beberapa perawat bersiap juga mendekat brangkar Rega.

Rega yang normal dan tangkap merasa jika mereka akan melakukan sesuatu pada tubuhnya, dengan cepat Rega menolak dan mengajukan permohonan.

"Aku ingin bertemu Bara"

Sebelum perawat menyentuh tubuh telanjangnya yang buncit, Rega berteriak mengutarakan keinginannya.

"Rahasiakan ini, jangan coba hubungi Bara setelah nya. Jangan membuat Bara stress karena bersedih" ancaman yang datar namun tatapan yang menusuk dari Braga.

Rega hanya menganggukkan kepala lalu bergerak menuruni ranjang Bara yang sangat dingin dan lebih luas dari ranjangnya.

Asisten Braga melaporkan jika Bara sudah sadar dan hanya terbaring sadar tanpa perlawanan atau kesakitan.

Lalu Rega meminta handuk dan air hangat untuk membantu membersihkan tubuh Bara, karena jika dilihat dari cctv tubuhnya sangat kotor.

CAHAYAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora