Rega

20.7K 158 1
                                    

"Permisi... " Teriakan dari ojol jaket hijau yang aku pesan sebelumnya.

Aku yang memang sudah siap untuk berangkat kerja segera keluar dan berjalan pelan menopang perut besarku.

"Yaaa pak!!!" Teriak ku agak kencang agar diketahui si pak ojol

Kulihat motor yang terparkir tidak sesuai dengan aplikasi namun drivernya sesuai dengan foto di aplikasi.

Ketika sudah dekat aku bingung dengan si pak ojol tersebut.

"Maaf buk, ini motor anak saya, motor saya di bengkel" Si bapak ojol menyadari kesalahannya.

"Saya selesaikan aja ya pak orderannya, saya cari driver lain"
Karena kalau ku cancel ngga tega huhuhu...

Pak ojol tersebut menyadari jika aku sedang hamil besar dan tidak mungkin pergi naik motor su*uk* sat*** milik anak nya.

"Jangan buk, tolong jangan cancel saya belum dapet penumpang dari subuh, saya anter ya buk. Saya pelan pelan nanti supaya ibuk nyaman" Sedikit mengiba muka si pak ojol.

"Saya ngga cancel saya bayar, tapi saya ngga diantar bapak."

Tiba-tiba lengan kekar memeluk sambil mengusap perutku, seketika aku menoleh ke samping kananku.

"Benar mom, kamu berangkat aja, makin siang kalau kamu nunggu driver lain"
Aku perhatikan tatapannya mengintimidasi. Secara halus usapan di perutku berpindah ke remasan diarea bokong, akupun menarik nafas ketika diremas.
Apakah bokong ku sekecil itu? Sepertinya sangat pas ditelapak tangannya.

Refleks pak ojol sangat baik gais.. Seketika posisi siap diatas motor siap mengantarkan ku ke sekolah tempat ku bekerja.

"Aku bantu mom" Pria yang membuat perutku besar menuntut menaiki motor pa ojol.

Akupun hanya menghela nafas pasrah.

😋😋😋

Setiap pergerakan rega sangat tidak nyaman hari ini. Karena pagi tadi pria itu memasukan sesuatu kedalam vaginanya, sangan menyiksa ketika dalam perjalanan menuju asrama.

Jok motor yang menukik ke depan membuat rega menahan tubuhnya agar tidak merosot kedepan dan menjepit perutnya.

Wajahnya merah dan penuh keringat, bagian intimnya sudah sangat licin entah kenapa, dan terasa lembab.

"Ketika sampai asrama mom tarik yang sesuatu yang ada di kesayangan ku ya" Pesan pria itu sebelum pak ojol tancap gas meninggalkan rumah.

Dengan kaki lemas dan tangan gemetar aku berusaha terlihat biasa menuju ruangan kerja ku.

Tiba di ruangan aku duduk dan menurunkan masker yang membantu melindungi ekspresi wajahku yang sedang entah nikmat atau tersiksa.

"Huft huft ahhh hhh yaampun aahh"
Aku bersandar pada kursi sambil mengelus perut besarku yang terasa kencang.

Mengingat pesannya, aku pun memposisikan diri mengangkang dan membuka celana pendek ku yang terhalang dress hamil.

Vaginaku sudah sangat berlendir ketika diraba, dan ada sensasi nikmat ketik meraba vagina tanpa sengaja menyentuh sesuatu seperti sedotan air mineral gelas di lubang vaginaku "eunghh" Tanpa sadar mengeram sambil menutup mata.

Namun, kebodohan ku adalah tidak mengunci pintu ruangan tersebut.

Bersamaan dengan ku yang menutup mata, seorang pria masuk dan mengunci pintunya.

Ceklek

Bunyi pintu terkunci dan aku langsung reflek membuka mata dan menurunkan kaki ku yang mengangkang.

Tatapan pria itu sangat tajam namun bergairah.

Sedikit terlihat gundukan dibagian bawah pria tersebut.

"Hai mom"

Kalimat sapaan umum namun menyeramkan untukku.

Pria itu mendekat yang menggendong ku untuk dipindahkan ke sofa panjang diruangan ini. Dengan posisi tanpa celana aku dibaringkan di sofa dengan bokong yang diganjal bantal sofa sehingga aku tidak bisa melihat hal lain selain perutku yang besar.

Namun posisi itu adalah posisi nyaman ku. "Nghhh" Sambil meremas dressku aku menggeram ketika vagina basahkua diusap dengan tisu olehnya.

Tisu yang basah karena cairan lendir vagina ku dihirup oleh pria itu lalu diusap kan kewajahku.

Aku menggelengkan kepala menolak hal itu karena itu menjijikan.

Melihat respon tolakan dariku, pria itu memilin sesuatu di vagina ku yang seperti sedotan. Refleksi aku mengangkat bokong dan mendesah "angghhhh jahhnghhhh" Menggeliat tubuh di sofa yang sempit sangat sulit dilakukan, namun pria itu semakin memainkan benda tersebut yang membuatku mengeluarkan semburan orgasme yang deras.

"Haahh anak baik..."

Seketika benda kecil namun panjang tersebut ditarik paksa keluar dari vagina ku membuat ngilu dan tentunya aku squirt ke dua kalinya.

Tubuhku mengejang hebat dan mataku menutup sambil mendongakkan kepala, mengerang nikmat namun lirih "anghhhhhhhhhhh" Hingga beberapa menit setelah squirt tubuhku masih mengalami orgasmenya..

Pria itu keluar meninggalkan ku yang berantakan diatas sofa sedang orgasme.

"Anghhh hhh hhh" Aku coba menggapai pria itu untuk jangan meninggal ku dengan keadaan seperti ini.

Pasrahlah aku lalu beristirahat.

CAHAYAWhere stories live. Discover now