Arum~ sick

8.6K 84 7
                                    

Sudah 7 hari semenjak Arum menerima terapi hormon pertamanya. Selama itu dia harus bedrest, tubuh Arum banyak terdapat alat alat medis dan tubuhnya banyak disuntik untuk dialiri cairan berupa obat penambah hormon.

Selama itu Bara dan Braga tidak berhenti memeriksa kondisi Arum.

Bara meninggalkan Rega dan Braga menitipkan cahaya ke perawatnya.

Kondisi pagi ini Arum sudah murung, efek pemberian hormon, tubuh Arum menjadi tidak stabil, mental nya juga libido nya.

Alasannya ada tubuh bagian bawah yang terekspos mengangkang dan Bara mengoleskan sesuatu yang dingin disekitar vaginanya, lalu terasa udah dingin  dari kipas portabel yang diarahkan kevaginya.

Gel yang Bara oleskan adalah gel untuk mengobati lebam dan luka diarea luar vagina Arum karena banyaknya jarum yang keluar masuk, serta selang yang terasa menghisap sesuatu ditubuh Arum.

"Ounghhh ndaakhhh" rengekan dan erangan Arum mendominasi ruangan ini, karena sebenarnya Arum memang tidak bisa mengartikan reaksi tubuhnya.

Perubahan selama seminggu secara fisik tidak terlihat,tapi didalam tubuh Arum mulai siap untuk menampung sesuatu yang tidak biasa.

°°°
Waktu rehat tubuh Arum sudah tiba,Arum akan diberi jeda waktu untuk tubuhnya beristirahat dari zat zat yang dipaksa masuk dan bekerja ditubuhnya.

Bara sudah tidak mengunjungi Arum ketika masa rehat,karena Bara memiliki Rega yang perlu dipantau kondisinya.

Tubuh Arum sudah dibersihkan oleh perawat, untuk keperluan mandi, Arum tidak mandi seperti biasa dikamar mandi dengan air,dirinya membersihkan diri dengan diusap menggunakan handuk yang dibasahi air sabun, untuk buang air kecil menggunakan kateter dan buang air besar pun dengan enema, semua dilakukan diranjang.

Tubuhnya sudah bebas dari alat medis, terdapat banyak plester bekas suntikan tersebut.

Pakaian sehari-hari Arum adalah kimono, seperti cahaya. kimono dirumah ini seperti pakaian wajib, agar proses penyuntikan hormon setiap 6 jam mudah dilakukan.

Braga yang selalu memberikan suntikan dan stimulus pada Arum,agar hasilnya sesuai harapan mereka, seperti saat ini Braga selalu menemui Arum dijam 9 pagi, setelah Arum bersih dan sarapan, Braga akan memberikan suntikan disertai rangsangan yang sudah biasa Arum terima.

"Ahhsshh hiks eunghhh..ndaakhhh" Arum yang menggeliat karena sedang disuntik perutnya sambil klitorisnya dipilin kuat, Arum mengatakan nda seperti bayi berkata ngga untuk menolak, tapi Arum tetaplah wanita yang sudah remaja, tubuhnya akan terangsang diberi rangsangan sehingga Arum akan mendesah,juga merengek seperti anak kecil. Braga menjadi gemas sendiri dan semakin memilin sambil mengocok vaginanya.

Jika cahaya akan ketakukan jika orgasme tanpa ijin Braga, maka Arum tidak peduli ketika hasrat orgasmenya muncul dia akan bersikap berlebihan untuk mengeluarkan orgasmenya.

"Aaakhhhh...eumhhh glek  glek glek eumhh clap clap" suara erangan orgasme yang dibungkam oleh botol susu berupa ASI cahaya.

Dengan sigap perawat membantu Braga menampung cairan orgasme bening yang keluar dari vagina Arum, dan Arum sibuk nyedot sambil sesekali bergidik atau mengejang kan tubuhnya untuk orgasme.

Braga rutin melakukan itu setiap 6 jam karena Arum tidak bisa seperti cahaya yang dipasang selang divaginanya untuk dipaksa diperah cairan vaginanya, Braga dan Bara ingin hasilnya dari obatnya sempurna karena proses alami, alami yang dipaksakan.

Arum mengernyit, nafasnya memburu tapi tetap anteng karena mulutnya disumpal minuman kesukaannya.

Tidak lebih dari 35 ml cairan yang berhasil Braga kumpulkan, cukup banyak karena usahanya merangsang Arum sangat mudah.

Selesai dan membersihkan vagina Arum, Braga mengecup kening dan pipi berisi Arum. Membuat bayi besar itu girang bukan main padahal tubuhnya masih sesekali mengejang dan mengeluarkan lendir dari vaginanya.

°°°
Pukul 11:30 Arum berbaring sendirian menunggu makan siangnya, lalu akan diminta tidur siang hingga jam 3 sore akan dilakukan proses suntik serta rangsangan agar orgasme bersama Braga.

Selama dirumah ini Arum tidak pernah keluar kamar, Arum tidak tahu bersama siapa saja dirumah ini.

Tubuhnya menjadi sedikit ringan hari ini, sehingga Arum bisa duduk dan berpindah ke kursi roda, karena sejujurnya lututnya saingan gemetar dan lemas.

Posisinya sudah nyama di kursi roda,dia menggerakkan tangannya untuk melihat lihat rumah disini.

Berhasil keluar kamar lalu mendorong maju tanpa arah tujuan, hingga tiba di lantai yang berbeda ada ruangan dengan pintu yang tidak biasa. Pintu lebar yang terbuat dari kaca dan bagian atas pintu terdapat cahaya merah entahlah Arum tidak mengerti untuk apa.

Dari pintu itu terlihat Braga dan seorang wanita hamil dengan kimono tersingkap sedang dimanja Braga, wanita itu mengelus rambut Braga dan Braga mengelus perut buncit wanita itu sambil tersenyum sesekali mengecup pipi wanita itu seperti Arum yang dikecup Braga.

Arum tidak mengerti, dia menjadi menangis dan rasanya sakit, tapi tidak tau sakit apa hanya saja dia merasa seperti botol susu yang dia punya diminum orang lain tanpa ijinnya.

Lalu Arum kembali ke kamarnya, tubuhnya menjadi dingin dan kepalanya pusing seperti berputar putar, Arum ingin muntah karena mendadak perutnya mual, payudara yang menjadi lebih besar terasa berat dan nyeri jika tersentuh.

Tubuhnya menjadi tidak karuan, seluruh tubuhnya sakit,bahkan jari tangannya pun terasa sangat sakit.

°°°
Setiba nya dikamar, Arum hendak bangkit dari kursi rodanya dan kembali keranjang, namun tubuhnya terlalu lemas dan ketika bangkit kursi rodanya bergerak membuat Arum tersungkur dan membentur lantai tidak sadarkan diri.

CAHAYAWhere stories live. Discover now