Cahaya - Braga sakit

11.9K 115 2
                                    

Rumahnya yang sudah besar sedang dilakukan renovasi.

Beberapa meter dibelakang rumahnya sedang dibangun kamar khusus untuk Arum, selanjutnya Arum akan tinggal di sana, sedangkan Rega tetap di kontrakan lamanya.

Sudah beberapa hari aku tidak melihat Braga, kegiatan rutin dibantu oleh perawatnya, karena itu cahaya bisa berkeliaran di rumahnya dengan nyaman, karena jika hanya dirawat oleh perawat hanya diberikan suntikan penguat kandungan, tidak ada efek yang terjadi pada tubuhnya.

Braga sedang sibuk karena pekerjaannya di rumah sakit dan penelitiannya, melakukan transaksi bisnis haramnya dan membantu Bara menangani Arum.

Cahaya menuju ruangan yang dijadikan kamar ketika Braga menginap, kondisi kamar yang gelap karena tirai tidak dibuka, kamar ini kosong.

"Huft, Braga sepertinya masih dirumah sakit, aku rinduuuuu..." Cahaya ngedumel dikamar kosong Braga. "Eh bukan aku, anak nya yang kangen" sadar ucapannya tidak bisa ditahan cahaya hanya menepuk bibirnya pelan sambil meracau jika bayinya yang rindu, ia tidak.

"Bia !!!!......" Cahaya berteriak memanggil asistennya, cahaya butuh kursi rodanya karena tidak kuat lama kakinya menopang bobot tubuhnya.

"Biaaaa !!!!" Dua kali teriakan cahaya, asistennya muncul sambil mendorong kursi roda dan nafas yang tersengal-sengal.

Membantu cahaya duduk dan menyelimuti perut hingga kakinya. Dada cahaya terasa sesak, perutnya panas dan mual. Mendadak tubuhnya berkeringat dingin dan pucat, membuat bia segera mendorong majikannya kekamar sebelum diamuk majikannya yang lain.

Cahaya belakangan ini mengalami kemunduran kondisi kesehatan, banyak vitamin dan obat obat lain yang tidak dikonsumsi atau disuntikan karena Braga yang sibuk dengan Arum. Cahaya hanya ingin ditangani oleh Braga, ribetnya wanita hamil ini.

Setibanya dikamar, cahaya berbaring nyaman diranjang dan berpesan kepada bia agar memberitahu Braga kondisinya, ia bahkan minta sedikit dilebihkan agar dramatis. Bayinya ingin perhatian papinya. Bayinya..

°°°

Setelah ditinggal asistennya, cahaya dibiarkan dikamarnya untuk beristirahat, tidak ingin tindakan apapun dari perawatnya. Sehingga cahaya ketiduran ketika menunggu Braga.

Entah sejak kapan Braga sudah bersandar di dada cahaya, menyingkap kimono nya dan mengelus perut serta vagina tembam cahaya.

Karena merasa cahaya tidak terganggu, Braga usil memasukan vibrator kevaginanya, respon yang sangat cepat, cahaya memekik mengerang ketika merasa dirangsang.

Cahaya sudah tau siapa pelakunya, siapa yang berani seperti itu selain Braga. Bara pun tidak pernah.

Dengan mata yang masih sayu baru bangun, cahaya tersenyum ternyata benar Braga tersangkanya.

Diusap wajah Braga, kantung matanya membuktikan dia kurang tidur, terdapat bulu halus di sekitar rahangnya, serta wajahnya terasa sangat panas ketika cahaya belai.

Nafas pria itupun terasa panas menerpa kulit dadanya, sudah dipastikan Braga tidak sehat.

"Are u okay ?? Sudah makan ? Kamu demam" ucapan serta belaian lembut cahaya membuat Braga menutup mata menikmati, tidak ingin menjawab, tidak ingin cahaya tau kalau Braga sangat lemas.

"Gaaaa.... Naik deh sini, jangan tidur sambil duduk nanti pegal sayang"

Cahaya mencoba duduk namun ditahan lengan Braga, untuk sesaat mereka  tetap diposisi itu dan Braga kembali menggoda cahaya dengan sentuhan diarea sensitif nya, mereka tersenyum, mereka berusaha membuktikan kalau mereka baik baik saja.

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang