Bara Pov

3.9K 44 7
                                    

Pertama kali gue buka mata, melihat banyak dokter ahli dan asisten terbaik Abang Braga disekeling gue.

Kedua tangan dan kaki gue diiket serta dada gue dipasang belt agar tidak bisa bergerak, itu yang gue rasain ketika mulai menggerakkan seluruh anggota tubuh, tapi tertahan sesuatu yang mengikat.

Entah apa yang terjadi, sebagian tubuh gue mati rasa lalu gue mendengar asisten dokter teriak "tuan Bara sadar"

Tidak lama gue menikmati kesadaran ini, Abang membuat gue menutup mata dengan membius gue dileher.

Segalanya kembali gelap.

°°°

Sayup sayup gue mendengar rintihan wanita, terasa familiar namun kenapa semua menjadi gelap.

Suara itu makin jelas dan gue kenali, jika itu suara Rega. Wanita yang gue sayangi yang sedang mengandung anak anak gue. Proses kehamilan Rega yang alami membuat kandungan nya sehat.

Apakah gue sedang menyetubuhi Rega ? Kenapa Rega mendesah histeris seperti ini ??

Semua masih gelap dan tidak lagi terdengar desahan Rega.

°°°

Hawa dingin terasa menusuk ke tulang gue, juga rasa sesak, dada seperti terhimpit sesuatu.

Perlahan gue berusaha mengepalkan tangan lalu membuka mata. Ruangan ini kosong hanya bising suara mesin, tapi pengelihatan gue pun buram. Ada apa dengan tubuh gue.

Gue ga bisa merasakan kaki, seperti tubuh bawah gue mati rasa.

Apakah gue saat ini sedang terbang ? Mengapa rasanya seperti melayang.

Seorang wanita berpakaian perawatan menghampiri gue lalu dia berkata "kembalilah istirahat" lalu semua gelap.

°°°

Gue berada ditaman, ini taman didekat rumah kontrakan Rega, gue duduk di bangku taman seperti biasa lalu ada 3 balita berlari menghampiri gue sambil berteriak "daad"

Tanpa berlama-lama gue segera berdiri untuk menyambut mereka, anak anak gue. Namun pergerakan gue tidak bisa leluasa apalagi ketika gue ingin berlutut, perut besar gue menghalangi.

Mereka sudah didekat gue sebelum gue bergerak "Daddy adik bayi masih bobo?" Lalu mereka mengusap perut gue yang ternyata sangat besar, seperti besar perutnya mba Yaya.

Sebelum gue menjawab, anak anak itu sudah lari menjauh sambil melambaikan tangan, dan gue akan bergerak mengejar mereka tapi ternyata Abang Braga sedang membersihkan tubuh gue.

"Kau bermimpi buruk?"

Masih mengatur nafas tidak menjawab, lalu masker oksigen terpasang oleh bang Braga.

Gue hirup oksigennya lalu kembali gelap.

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang